Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Peradaban Islam: Dinasti Shaffariyah

Kompas.com - 27/01/2024, 08:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Ya'qub melakukan perluasan wilayah ke Sijistan dan Punjab dan pada tahun yang sama ia memproklamasikan dirinya sebagai penguasa.

Pada tahun itu pula, ia dapat merebut benteng Herat bagian utara, perbatasan wilayah Khurasan, hingga menguasai wilayah Makran (Balukhistan) dan wilayah Fars.

Sementara itu, Benteng Kirman telah dikuasai sebelum penaklukan wilayah tersebut.

Kemajuan yang dicapai

Setelah Ya’qub memproklamasikan dirinya sebagai penguasa baru di wilayah Persia, ia melanjutkan ekspansi ke wilayah-wilayah di sekitarnya,

Dua tahun kemudian, ia mempersiapkan kekuatan baru sambil menunggu respons Khilafah Abbasiyah.

Pada awalnya, hubungan dinasti yang dipimpin Ya'qub dengan pemerintahan Abbasiyah masih dalam keadaan baik.

Hubungan baik dengan Abbasiyah itu semakin mengukuhkan pemberian beberapa kota penting, seperti Balkh, Thurkhanistan, Kirman, Sijistan, dan daerah lainnya, kepada Dinasti Shaffariyah.

Akan tetapi, Ya’qub terus memperluas kekuasaannya sampai di wilayah Khurasan.

Hal ini menyebabkan, Khalifah Abbasiyah merasa terancam kedudukannya di Baghdad, sehingga memberi peringatan. Namun, Ya’qub tidak mengindahkan bahkan menentang peringatan tersebut.

Melihat besarnya kekuatan pasukan Dinasti Shaffariyah, Khalifah Abbasiyah pun membiarkannya dan mengutus kurir untuk menyerahkan wilayah Khurasan, Thibristan, Jurjan, al-Ra dan Persia, sekaligus mengangkat Ya'qub sebagai amir.

Baca juga: Penaklukan Persia oleh Muslim

Selepas kepemimpinan Ya’qub, Amir ibnu al-Lais ditunjuk sebagai pengganti. Ia menjadi gubernur semua wilayah yang telah ditaklukkan Dinasti Shaffariyah.

Pada masa pemerintahan Amir, perkembangan terjadi begitu pesat. Ia berjaya memperluas wilayah hingga ke Afganistan Timur.

Bukan hanya itu, Amir juga meletakkan dasar-dasar keadilan dan kesamaan hak antara orang miskin di Sijistan.

Oleh karena itu, Dinasti Shaffariyah mampu berkuasa cukup lama di Sijistan.

Kemunduran

Amir menerima kekuasaan atas penetapan khalifah al-Mu’tamid, karena sebelumnya ia mengirim surat kepada khalifah sebagai pernyataan ketaatannya. Ia pun akhirnya diakui khalifah sebagai Gubernur Sijistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Jawa Timur

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Jawa Timur

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com