KOMPAS.COM - Peradaban Islam berpusat di beberapa daerah seperti Baghdad, Bukhara, dan Andalusia.
Kala itu, banyak bermunculan ilmuwan dan ulama muslim yang sukses menciptakan pemikiran-pemikiran Islam yang luar Biasa.
Menurut Harun Nasution, sejarah Islam dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).
Abad pertengahan diawali sejak tahun terakhir keruntuhan daulah Abbasiyah hingga munculnya kebangkitan atau pembaruan Islam sekitar tahun 1800 M.
Kemudian, periode pertengahan terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kemunduran I (1250-1500 M) dan masa tiga kerajaan besar (1500-1800 M).
Adapun tiga kerajaan besar dalam perabadan Islam adalah:
Berdasarkan catatan sejarah, bangsa Turki memiliki dua dinasti yang berhasil mengukir sejarah dunia, yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Utsmani.
Kerajaan Turki Saljuk hancur oleh serangan pasukan Mongol, yang kemudian menjadi momen terbentuknya Dinasti Turki Utsmani.
Baca juga: Jatuhnya Konstantinopel Naiknya Utsmani, Runtuhnya Utsmani Lahirnya Republik
Kerajaan Turki Utsmani muncul pada periode pertengahan.
Pendiri dari Kerajaan Turki Utsmani adalah bangsa Turki dari kabilah Qayigh Oghus.
Qayigh Oghus adalah salah satu anak Suku Turki yang mendiami sebelah barat Gurun Gobi atau daerah Mongol dan daerah utara Cina yang dipimpin oleh Suleiman.
Pada awalnya, Kerajaan Turki Utsmani hanya memiliki wilayah yang sangat kecil.
Namun, berkat adanya dukungan militer, tak lama berselang Utsmani menjadi kerajaan yang sangat besar dan mampu bertahan dalam kurun lama.
Puncak kejayaan Kerajaan Turki Utsmani dicapai pada masa pemerintahan Suleiman I yang digelari Al-Qanuni karena berhasil membuat undang-undang untuk mengatur masyarakat.
Menurut catatan sejarah, Kerajaan Safawiyah merupakan salah satu dari dinasti terpenting dalam sejarah Iran.