Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Dakwah pada Masa Dinasti Abbasiyah

Kompas.com - 13/08/2022, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kekhalifahan Bani Abbasiyah berdiri setelah Bani Umayyah mengalami kehancuran pada tahun 750.

Pendiri sekaligus khalifah Bani Abbasiyah yang pertama adalah Abu Abbas As-Saffah.

Kendati demikian, secara diam-diam gerakan dakwah Bani Abbasiyah telah dimulai ketika negara dalam keadaan tenteram dan stabil.

Kondisi ini memberikan kesempatan mereka untuk menyusun dan merencanakan kegiatan.

Gerakan tersebut dimulai ketika pemerintahan Dinasti Umayyah dipegang oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720).

Lantas, bagaimana sejarah gerakan dakwah pada masa Dinasti Abbasiyah?

Baca juga: Abu Abbas As-Saffah, Pendiri Dinasti Abbasiyah

Dimulai pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Secara rahasia, gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah dimulai pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz (717-720), khalifah Bani Umayyah kedelapan.

Gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah dapat berkembang pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz karena kondisi negara cukup tenteram dan stabil.

Orang yang pertama kali memimpin gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah adalah Ali bin Abdullah bin Abbas, cucu dari paman Rasulullah.

Ali bin Abdullah bin Abbas membentuk jaringan organisasi dakwah rahasia, yang terdiri atas juru dakwah dan tokoh-tokoh penting dengan markas di Kufah dan Khurasan.

Setelah itu, gerakan dakwah dilakukan oleh putranya, Muhammad bin Ali.

Untuk memperluas gerakan dakwah pada saat berdirinya Dinasti Abbasiyah, Muhammad bin Ali menetapkan tiga kota sebagai pusat gerakan dakwah, yaitu Khurasan, Kufah, dan Humaimah.

Baca juga: Biografi Abu Jafar Al-Mansur, Peletak Dasar Bani Abbasiyah

Setelah Muhammad bin Ali meninggal, gerakan dakwahnya di lanjutkan anaknya yang bernama Ibrahim bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas atau dikenal sebagai Ibrahim al-Imam atau Abu Ishaq.

Namun, Ibrahim Al-Imam, yang melakukan gerakan secara terbuka, ditangkap oleh pasukan Umayyah dan dipenjara di Haran, sebelum akhirnya dieksekusi.

Sebelum itu, Ibrahim Al-Imam berwasiat kepada adiknya, Abu Abbas As-Saffah, untuk menggantikan kedudukannya dan memusatkan gerakannya di Kufah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com