Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Ekonomi pada Masa Dinasti Abbasiyah

Kompas.com - 22/02/2022, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Daulah Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa antara 750-1258.

Selain menjadi kekhalifahan yang paling lama memerintah, yaitu selama lima abad, Abbasiyah berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Di bidang perekonomian, Dinasti Abbasiyah juga mengalami kemajuan pesat.

Sistem perekonomian yang digunakan Bani Abbasiyah sehingga mengalami kemajuan pesat adalah dengan membangun perdagangan, industri, dan pertanian.

Tiga sektor dalam ekonomi pada masa Dinasti Abbasiyah tersebut berperan penting dalam majunya kekhalifahan.

Berikut ini kondisi perekonomian pada masa Dinasti Abbasiyah.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah

Sektor pertanian

Dalam perkembangan kota metropolitan, Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa tanah yang subur menjadi faktor paling penting.

Hal itu terjadi pada Bagdad, yang menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah pada masa jayanya.

Perpindahan ibu kota Abbasiyah dari Damaskus ke Bagdad yang dilakukan pada masa Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur ternyata memiliki maksud sendiri.

Pindahnya ibu kota ke Bagdad mempermudah pengawasan di jalur perdagangan yang melalui Sungai Eufrat dan Tigris.

Selain itu, lahan yang subur di Bagdad dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Dinasti Abbasiyah dengan meningkatkan produksi pertanian.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad

Pemanfaat pertanian dan hasil buminya membuat Dinasti Abbasiyah memiliki pemasukan dan kas negara yang sangat besar.

Salah satu kawasan potensial di bidang pertanian Abbasiyah adalah Sawad, yang berada di antara Sungai Eufrat dan Tigris.

Pemerintah sangat memperhatikan kawasan ini dengan melakukan pembangunan irigasi guna menunjang produksi pertanian di Sawad.

Kawasan ini dikelola dengan serius hingga mendatangkan para ahli dan pakar pertanian guna memaksimalkan pemanfaatan lahan yang subur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com