Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ibu Kota Indonesia Pernah Dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta?

Kompas.com - 22/02/2022, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Usai proklamasi, seharusnya rakyat Indonesia merasa jauh lebih tenang karena akan terbebas dari penjajahan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

Pasalnya, bangsa penjajah masih berusaha untuk mengambil alih kedaulatan Indonesia.

Hal itu memberi dampak yang cukup signifikan bagi kondisi Indonesia saat itu, salah satunya adalah peristiwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 April 1946.

Lantas, mengapa pada masa awal kemerdekaan ibu kota Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta?

Baca juga: Kedatangan NICA dan Sekutu Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Keamanan di Jakarta memburuk

Pusat pemerintahan RI terpaksa dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 April 1946 karena situasi keamanan di Jakarta semakin memburuk.

Pasca-kemerdekaan, Sekutu datang ke Indonesia. Namun, mereka tidak menjalankan tugas seharusnya dan kedatangannya pun diboncengi NICA.

Setibanya di Indonesia, pasukan Sekutu melakukan razia dan penangkapan pada para pejuang kemerdekaan.

Bahkan, juga terjadi upaya penculikan dan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno dan para pejabat tinggi lainnya.

Melihat kondisi di Jakarta yang sedang tidak aman, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Pakualam VIII mengirimkan sebuah surat pada 2 Januari 1946.

Isi dari surat itu adalah apabila pemerintah RI bersedia, mereka bisa memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta hingga kondisi aman kembali.

Baca juga: Negara-negara yang Dihadapi Indonesia Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Presiden Soekarno menyambut dengan sangat baik masukan dari Sultan. Keesokan harinya, dalam sidang kabinet tertutup, tawaran tersebut didiskusikan oleh Soekarno bersama kawan-kawannya.

Hasil perundingan adalah Presiden Soekarno setuju untuk memindah ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta.

Proses pemindahan ibu kota

Pada 3 Januari 1946, Presiden Soekarno melakukan upaya evakuasi. Mengingat saat itu Jakarta diawasi ketat oleh NICA, maka salah satunya jalan untuk bisa melakukan proses evakuasi adalah lewat kereta api.

Pada 3 Januari 1946 tengah malam, gerbong kereta api C. 2809 buatan Jerman yang melintas dimatikan lampunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com