Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Mohammad Yamin dalam Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 22/02/2022, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemuda merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Pada masa perjuangan, pemuda berperan melawan penjajah baik secara fisik maupun diplomatik.

Salah satu tokoh pemuda yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah Mohammad Yamin.

Lantas, apa saja peran Mohammad Yamin dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia?

Baca juga: Kongres Pemuda II, Lahirnya Sumpah Pemuda

Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia

Tokoh pemuda yang pertama kali menyampaikan gagasan tentang penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia ialah Mohammad Yamin.

Sejak aktif memimpin Jong Sumatranen Bond, ia kerap mengemukakan gagasan tentang persatuan Indonesia.

Sebagai seorang penyair, Mohammad Yamin meyakini bahwa salah satu cara untuk bisa menyatukan bangsa adalah lewat bahasa.

Pada Kongres Pemuda I yang dilaksanakan 30 April hingga 2 Mei 1926, Mohammad Yamin menyampaikan pidatonya yang bertajuk, "Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang."

Isi dari pidato tersebut adalah, Mohammad Yamin menggagas agar bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa persatuan.

Mohammad Yamin sangat yakin bahwa suatu saat bahasa Melayu akan menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan yang digunakan oleh rakyat Indonesia.

Baca juga: Jong Sumatranen Bond: Latar Belakang, Pertentangan, dan Tokoh

Menyusun naskah Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda adalah janji para pemuda yang diucapkan ketika Kongres Pemuda II digelar di Jakarta pada 28 Oktober 1928.

Saat itu, terdapat sejumlah organisasi pemuda yang masih bersifat kedaerahan dan mengutamakan kepentingan sukunya masing-masing.

Salah satu organisasi pemuda kedaerahan tersebut adalah Jong Sumatranen Bond, yang dipimpin oleh Mohammad Yamin.

Seiring berjalannya waktu, para kelompok pemuda mulai menyadari untuk menyatukan perjuangan demi kepentingan bangsa, tidak lagi mengutamakan kepentingan sendiri.

Akan tetapi, upaya peleburan organisasi pemuda ini ditolak oleh Mohammad Yamin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com