Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Abu Jafar Al-Mansur, Peletak Dasar Bani Abbasiyah

Kompas.com - 03/08/2022, 22:10 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Abu Jafar Al-Mansur adalah khalifah kedua Bani Abbasiyah yang berkuasa antara tahun 754-775.

Selama berkuasa, khalifah memberi perhatian besar pada perkembangan ilmu pengetahuan, hingga banyak memberikan beasiswa.

Di bawah pemerintahannya, ilmu astronomi dan matematika berkembang pesat. Proses penerjemahan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab pun digalakkan.

Setelah memindahkan ibu kota Bani Abbasiyah dari Damaskus ke Bagdad dan membangunnya sebagai pusat kekuasaan dunia Islam yang baru, Abu Jafar Al-Mansur mempunyai banyak pencapaian.

Oleh karena itu, meski berstatus sebagai khalifah kedua, Abu Jafar Al-Mansur dianggap sebagai peletak dasar Kekhalifahan Abbasiyah.

Baca juga: Abu Abbas As-Saffah, Pendiri Dinasti Abbasiyah

Perjalanan menjadi khalifah

Abu Jafar Al-Mansur lahir di Humeima (sekarang Yordania) pada tahun 714.

Ia adalah putra Muhammad bin Ali, cucu dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad. Sedangkan ibunya adalah perempuan dari suku Berber.

Menjelang pertengahan abad ke-8, kakak Al-Mansur yang bernama Abu Abbas As-Saffah memimpin Revolusi Abbasiyah yang berhasil meruntuhkan Kekhalifahan Bani Umayyah.

Pada tahun 750, Abu Abbas As-Saffah resmi menjadi khalifah pertama Dinasti Abbasiyah.

Selama masa pemerintahan kakaknya, Al-Mansur berperan besar dalam memadamkan pemberontakan pendukung Bani Umayyah yang tersisa.

Pada 754, Abu Abbas As-Saffah meninggal dunia, yang membuka jalan bagi Abu Jafar Al-Mansur untuk menjadi khalifah Bani Abbasiyah selanjutnya.

Baca juga: Al-Mustashim Billah, Khalifah Terakhir Dinasti Abbasiyah

Masa pemerintahan

Khalifah Abu Jafar Al-Mansur dikenal sebagai sosok yang tegas dan terkadang cukup kejam.

Pada 755, ia memerintahkan pembunuhan atas Abu Muslim, tokoh yang berjasa besar memimpin pasukan Abbasiyah memenangkan Perang Saudara Islam III (749-750) melawan Bani Umayyah.

Pembunuhan itu diduga untuk mengamankan takhta Khalifah Al-Mansur, karena Abu Muslim diketahui memiliki pengaruh besar di Iran dan Transoxiana (sekarang Uzbekistan, Tajikistan, Kazakhstan, Turkmenistan, dan Kirgistan).

Setelah itu, perubahan besar pertama yang dilakukan Khalifah Al-Mansur adalah memindahkan ibu kota pemerintahan dari Damaskus di Suriah ke Bagdad, Irak, pada tahun 762.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com