Namun, harapan rakyat Indonesia sirna karena sikap Jepang berubah menjadi kejam.
Baca juga: Tujuan Jepang Membentuk Tiga A
Orang-orang Indonesia yang menjadi pegawai pemerintahan mendapatkan promosi pada awal masa pendudukan Jepang.
Hal ini mampu membuat Jepang meraih dukungan dari rakyat Indonesia.
Alhasil, Jepang tidak menghadapi perlawanan serius dari orang-orang Indonesia yang memegang jabatan pada masa itu.
Jepang juga tidak perlu bernegosiasi dengan kaum nasionalis untuk memanfaatkan kekayaan Indonesia untuk agenda militer mereka.
Baca juga: Mengapa Gerakan Tiga A Dianggap Gagal?
Dalam waktu enam bulan setelah kedatangan mereka, Jepang menahan semua warga negara Belanda dan orang-orang Kristen Indonesia yang dianggap pro-Belanda di kamp-kamp konsentrasi dalam waktu enam bulan setelah kedatangan mereka.
Hal ini menyebabkan kekosongan jabatan di pemerintahan.
Demi mengatasi kekurangan tenaga kerja, Jepang merekrut pribumi untuk mengisi posisi atasan administrasi, teknisi, dan manajer tingkat menengah yang sebelumnya dipegang oleh orang Belanda atau orang-orang Indonesia yang pro Belanda.
Taktik ini berhasil membuat Jepang mendapatkan simpati dari pribumi. Oleh karena itu, kedatangan Jepang ke Indonesia pun mendapatkan sambutan baik pada awalnya.
Referensi: