Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kedatangan Jepang Diterima Indonesia?

Kompas.com - 18/01/2024, 17:00 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Pada awal kedatangannya ke Indonesia, Jepang mendapatkan sambutan baik dari rakyat pribumi.

Jepang mulai menduduki Indonesia pada 1942, setelah mereka muncul sebagai kekuatan baru di Asia dan terlibat dalam Perang Dunia II.

Masa pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung sekitar 3,5 tahun dan berakhir pada 1945.

Rakyat Indonesia yang awalnya menyambut baik kedatangan Nippon, harus menghadapi penderitaan dan kesengsaraan selama masa pendudukan Jepang.

Apa alasan Jepang berhasil menarik hati rakyat Indonesia pada awal kedatangannya?

Alasan kedatangan Jepang diterima

  • Terpengaruh Gerakan 3A

Kedatangan Jepang ke Indonesia diterima karena pengaruh Gerakan 3A dengan semboyan, Jepang Cahaya Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Pelindung Asia.

Untuk menarik simpati, Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia. Mereka juga berjanji akan membebaskan Indonesia dari kolonialisme Belanda.

Baca juga: Alasan Jepang Membubarkan Tiga A

Oleh karena itu, Jepang memperlakukan orang Indonesia dengan baik pada awal Gerakan 3A diterapkan.

Namun, sikap pemerintah pendudukan Jepang berubah seiring berjalannya kampanye.

Kemudian, para pembuat kebijakan Jepang lebih mementingkan kepentingan mereka dalam perang.

Jepang tidak mau memastikan pertumbuhan ekonomi dan otonomi Indonesia.

  • Dicabutnya larangan mengibarkan bendera Indonesia

Jepang menarik simpati rakyat pribumi dengan mencabut larangan mengibarkan bendera Merah Putih yang awalnya diterapkan Belanda.

Selain itu, larangan mengumandangkan Indonesia Raya juga dicabut.

Kebijakan itu membuat rakyat Indonesia sangat senang dengan kedatangan Jepang.

Diperbolehkannya lagu Indonesia Raya berkumandang dan bendera Merah Putih berkibar, sempat membuat rakyat Indonesia berpikir kemerdekaan telah dekat.

Namun, harapan rakyat Indonesia sirna karena sikap Jepang berubah menjadi kejam.

Baca juga: Tujuan Jepang Membentuk Tiga A

  • Mayoritas pegawai pemerintah Indonesia diberi promosi

Orang-orang Indonesia yang menjadi pegawai pemerintahan mendapatkan promosi pada awal masa pendudukan Jepang.

Hal ini mampu membuat Jepang meraih dukungan dari rakyat Indonesia.

Alhasil, Jepang tidak menghadapi perlawanan serius dari orang-orang Indonesia yang memegang jabatan pada masa itu.

Jepang juga tidak perlu bernegosiasi dengan kaum nasionalis untuk memanfaatkan kekayaan Indonesia untuk agenda militer mereka.

Baca juga: Mengapa Gerakan Tiga A Dianggap Gagal?

  • Meningkatkan status sosial ekonomi

Dalam waktu enam bulan setelah kedatangan mereka, Jepang menahan semua warga negara Belanda dan orang-orang Kristen Indonesia yang dianggap pro-Belanda di kamp-kamp konsentrasi dalam waktu enam bulan setelah kedatangan mereka.

Hal ini menyebabkan kekosongan jabatan di pemerintahan.

Demi mengatasi kekurangan tenaga kerja, Jepang merekrut pribumi untuk mengisi posisi atasan administrasi, teknisi, dan manajer tingkat menengah yang sebelumnya dipegang oleh orang Belanda atau orang-orang Indonesia yang pro Belanda.

Taktik ini berhasil membuat Jepang mendapatkan simpati dari pribumi. Oleh karena itu, kedatangan Jepang ke Indonesia pun mendapatkan sambutan baik pada awalnya.

Referensi:

  • Pratama, A. (2018). Masa Pendudukan Jepang. Pontianak: Derwati Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Perlawanan Nonkooperatif Kelompok Sukarni terhadap Jepang

Stori
Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com