Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Ten-Go, Misi Bunuh Diri Angkatan Laut Jepang

Kompas.com - 28/12/2023, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber ThoughtCo

KOMPAS.com - Operasi Ten-Go adalah operasi militer Jepang pada masa Perang Dunia II, yang dilaksanakan pada 7 April 1945.

Misi ini dilancarkan untuk menghadapi serbuan Sekutu ke Okinawa, usai Jepang kalah telak dalam Pertempuran Midway, Pertempuran Laut Filipina, dan Pertempuran Teluk Leyte.

Sejarawan tidak ragu menyebut Operasi Ten-Go yang dipaksakan Jepang sebagai misi bunuh diri.

Hasil dari perang ini, kapal Yamato milik Jepang, yang dikenal sebagai kapal perang terbesar di dunia pada masanya, ditenggelamkan oleh Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Pertempuran Midway, Titik Balik Perang Dunia II di Pasifik

Latar belakang Operasi Ten-Go

Jepang kalah dari pasukan Sekutu dalam Pertempuran Midway (1942), Pertempuran Laut Filipina (1944), dan Pertempuran Teluk Leyte (1944).

Kekalahan demi kekalahan tersebut membuat armada Jepang berkurang drastis, bahkan terlalu sedikit untuk melawan pasukan Sekutu.

Pada 1 April 1945, Sekutu mendesak Jepang dengan menginvasi Okinawa.

Sebulan sebelumnya, ketika Jepang mendengar rencana Sekutu menginvasi Okinawa, Kaisar Hirohito mengadakan pertemuan dengan para petinggi militernya.

Dalam pertemuan itu, ada usulan untuk melancarkan kamikaze, yakni korps serangan udara bunuh diri untuk membela kehormatan Jepang.

Mendengar hal itu, Panglima Angkatan Bersenjata, Laksamana Toyoda Soemu, menyusun Operasi Ten-Go.

Baca juga: Siapa Kaisar Jepang pada Masa Perang Dunia II?

Operasi Ten-Go adalah operasi militer gaya kamikaze, dengan mengirimkan kapal Yamato, kapal penjelajah ringan Yahagi, dan delapan kapal perusak, untuk berjuang melawan armada Sekutu dan mendarat di Okinawa.

Setelah mendarat, kapal-kapal tersebut akan bertindak sebagai artileri anti-kapal, sampai hancur. Sedangkan awak kapal yang masih hidup harus turun dan bertempur sebagai infanteri.

Kapal-kapal tersebut tidak memiliki perlindungan lain, karena angkatan udara dan angkatan laut Jepang telah dihancurkan oleh Sekutu.

Komandan pasukan Ten-Go, Wakil Laksamana Seiichi Ito, beserta banyak tokoh Jepang lainnya sebenarnya tahu bahwa operasi ini sia-sia dan hanya membuang sumber daya Jepang yang sudah terbatas.

Namun, Wakil Laksamana Ryunosuke mengatakan bahwa Kaisar Hirohito ingin angkatan laut melakukan segala upaya untuk mempertahankan Okinawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com