Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumakichi Harada, Panglima Jepang yang Melantik Anggota BPUPKI

Kompas.com - 04/11/2023, 19:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah badan yang dibentuk Jepang pada 29 April 1945.

Pada awal terbentuk, BPUPKI memiliki jumlah anggota sebanyak kurang lebih 60 orang.

Anggota BPUPKI dilantik oleh Kumakichi Harada.

Siapa itu Kumakichi Harada?

Baca juga: Berapa Jumlah Anggota BPUPKI?

Awal karier

Kumakichi Harada adalah seorang perwira tentara Jepang yang lahir di Desa Doi, Kagawa, Jepang, pada 8 Agustus 1888.

Perjalanan karier Kumakichi dimulai pada 1910, di mana ia tergabung dalam kesatuan infanteri ke-44 di Kochi, Jepang.

Bertahun-tahun setelahnya, tepatnya pada 1927, Kumakichi berhasil naik pangkat menjadi kolonel angkatan militer di Shanghai, China.

Kemudian, pada akhir 1927, Kumakichi ditugaskan ke China Daratan sebagai atase militer di kedutaan.

Masih dengan jabatan yang sama di Nanjing, China, hingga Agustus 1931, Kumakichi turut berperan dalam terwujudnya Perjanjian Gencatan Senjata Shanghai sebagai anggota gabungan komite campuran.

Seiring berjalannya waktu, kepiawaian Kumakichi dalam bidang militer telah membawanya terus-menerus naik pangkat.

Melantik anggota BPUPKI

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Kumakichi Harada ikut berperan dalam terbentuknya BPUPKI.

Adapun peran Kumakichi Harada dalam BPUPKI adalah ia melantik anggota-anggota BPUPKI satu bulan setelah badan tersebut terbentuk, tepatnya pada 28 Mei 1945.

Akan tetapi, ternyata, ketika peresmian berlangsung, Kumakichi Harada justru tidak ada di tempat karena tugasnya di Indonesia sudah selesai dan dikembalikan ke Jepang.

Alhasil, dalam peresmian BPUPKI yang diselenggarakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila), pihak Jepang diwakili oleh Jenderal Itagaki dan Letnan Jenderal Nagano, pengganti Kumakichi Harada.

Setelah diresmikan, BPUPKI menggelar sidang sebanyak dua kali dan menjalankannya hingga tugas selesai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com