KOMPAS.com - Johan Hendrik Caspar Kern atau H Kern adalah seorang orientalis dan ahli bahasa Sansekerta asal Belanda.
Ia lahir dari orang tua berkebangsaan Belanda di Kota Purworejo, Jawa Tengah, tetapi keluarganya dipulangkan ke Belanda saat Kern berusia enam tahun.
Dalam sejarah, H Kern dikenal sebagai tokoh terkemuka dalam studi Sansekerta dan Buddha.
Ia melakukan penelitian pada prasasti-prasasti yang ada di Indonesia.
Kern mengupas tuntas seluruh tulisan di prasasti dan menemukan bahwa ada sejumlah prasasti yang berhasil berhubungan dengan ajaran agama Buddha.
Selain itu, Kern juga mulai melakukan penelitian epigrafi yang bertujuan untuk mengungkap suatu permasalahan tertentu seperti kutukan (sapatha) dan tinjauan toponimi atau nama-nama tempat yang disebutkan dalam prasasti.
Di samping itu, sebagai seorang sastrawan, H Kern juga diketahui telah menyatakan sejumlah gagasan. Salah satunya adalah gagasan mengenai asal-usul bangsa Indonesia.
Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Menurut H Kern, asal-usul bangsa Indonesia berasal dari Asia.
Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia.
Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dan menggunakan bahasa Campa.
Menurutnya, nenek moyang bangsa Indonesia datang ke kepulauan Indonesia dengan menggunakan perahu bercadik.
Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, contohnya kata "kampong" yang kerap digunakan sebagai kata tempat di Kamboja.
Di samping nama-nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang juga banyak memiliki kesamaan.
Namun, pendapat H Kern ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan dari perbendaharaan bahasa Campa.
Referensi: