Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Minak Jinggo di Mojokerto

Kompas.com - 27/10/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

Bagian Candi Minak Jinggo yang tersisa hanyalah struktur dasar candi yang terdiri dari batu berelief dan dua relief berukuran besar.

Dua relief berukuran besar tersebut menggambarkan seorang perempuan berbadan seperti ikan, dan satunya menggambarkan Garuda, yang disebut masyarakat setempat sebagai Minak Jinggo.

Dari ekskavasi dan pemugaran yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur selama bertahun-tahun, terungkap Candi Minak Jinggo memiliki denah persegi panjang berukuran 27,8 x 24,3 meter.

Bagian halaman bangunan dikelilingi pagar berukuran 23 x 22 meter, yang tersusun dari bata merah.

Baca juga: Sejarah Candi Sangkilon yang Dirusak Pemburu Harta Karun

Ekskavasi pada 2007 menghasilkan temuan fragmen terakota, mata uang kepeng, fragmen keramik dari Dinasti Yuan (1279-1368), fragmen miniatur rumah, genteng, fragmen relief, serta arca katak yang terbuat dari batu putih.

Salah satu keunikan Candi Minak Jinggo adalah batuan penyusunnya, yang terdiri dari kombinasi batuan andesit dan batu bata merah.

Hal itu tidak lazim bagi candi peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan, yang umumnya terbuat dari batu bata merah saja.

Selain itu, Candi Minak Jinggo memiliki banyak relief. Setidaknya ada 64 panel yang menggambarkan banyak hal.

Releief Candi Minak Jinggo ada yang menceritakan tentang fabel berjudul Tantri Kamandaka, Panji Kuda Semirang, kehidupan masyarakat sehari-hari, pola permukiman, lanskap dan pedesaan.

Baca juga: Relief Candi Borobudur: Susunan dan Maknanya

Apa fungsi Candi Minak Jinggo?

Fungsi Candi Minak Jinggo adalah sebagai tempat pemujaan para raja dan kerabat Kerajaan Majapahit.

Meski bentuk utuh candi ini tidak diketahui, berdasarkan fungsinya dapat diperkirakan bahwa bangunannya cukup tinggi.

Perkiraan fungsi candi dikuatkan dengan temuan arca-arca dewa di lokasi reruntuhan candi.

Arca-arca yang pernah ditemukan di antaranya arca Dewi Sri, Dewi Laksmi, dan arca Garuda atau Garuda Wisnu.

Pada masa Raffles, situs Candi Minak Jinggo masih disakralkan karena ditemui banyak masyarakat yang melakukan ritual di depan arca Garuda.

Hingga kini, masih banyak wisatawan dari dalam maupun luar daerah yang mendatangi situs untuk bersemedi.

Sebagai salah satu upaya pelestarian, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur membuat atap pelindung.

Selain itu, sebagian arca serta komponen candi dipindah ke Museum Majapahit.

Upaya pelindungan hukum juga dilakukan, yakni dengan menetapkan Candi Minak Jinggo sebagai cagar budaya sejak 21 Juli 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com