Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Tikus, Petirtaan Majapahit yang Terpendam

Kompas.com - 12/01/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Candi Tikus merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Dusun Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bangunan ini berbentuk petirtaan, tetapi masyarakat menyebutnya sebagai Candi Tikus karena saat ditemukan situs ini menjadi sarang tikus.

Sayangnya, kapan dan untuk siapa Candi Tikus dibangun tidak diketahui pasti.

Baca juga: Petirtaan Jolotundo, Situs Pemandian Kuno dari Era Kerajaan Medang

Kapan Candi Tikus ditemukan?

Candi Tikus pertama kali ditemukan oleh warga Desa Temon pada 1914.

Atas perintah Bupati Mojokerto saat itu, Kromojoyo Adinegoro, dilakukan penggalian terhadap seluruh bagian situs yang terpendam hingga seluruh struktur bangunan ini tampak.

Saat itu, pernah dilakukan pemugaran ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda.

Pemugaran dilakukan dengan pemasangan kembali menara candi induk dan pembuatan saluran pembuangan di sisi selatan mengarah ke barat dengan menggunakan gorong-gorong.

Pada 1980-an, Candi Tikus kembali dipugar oleh Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala.

Pemugarannya dilaksanakan secara berangsur-angsur dan dinyatakan selesai pada 21 September 1989.

Baca juga: Gapura Wringin Lawang, Candi Bentar Peninggalan Kerajaan Majapahit

Dilihat secara keseluruhan, Candi Tikus berbentuk petirtaan yang dibuat 3,5 meter lebih rendah dari permukaan tanah.

Denah bangunannya berbentuk bujur sangkat dengan ukuran 22,5 x 22,5 meter dengan struktur tertingginya mencapai 5,2 meter.

Bagian bangunan induk, teras, dan kolam dibuat dari bata merah. Sedangkan pancuran airnya dibuat dari batu andesit.

Bangunan Candi Tikus terbentuk dari tiga susunan teras. Susunan pada sisi utara terdapat tangga masuk menuju dasar petirtaan dengan pipi tangga yang sudah rusak.

Bangunan induk terletak di bagian tengah, yang dikelilingi delapan buah bangunan berbentuk menara di teras I.

Di atas teras II, terdapat delapan buah candi lain dengan ukuran lebih kecil. Susunan bangunan ini mengingatkan pada Gunung Mahameru di India.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com