Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi Ramalan Jayabaya Terhadap Kedatangan Jepang ke Indonesia

Kompas.com - 25/09/2023, 12:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Fakta uniknya adalah bahwa ramalan Jayabaya sangat terkenal sejak masa penjajahan yang mampu memberikan semangat baru dan digunakan secara politis, seperti yang ditunjukkan oleh MH. Thamrin pada sidang Volksraad tahun 1934.

Thamrin memperingatkan pemerintah Belanda bahwa ramalan Jayabaya ini sangat populer di kalangan masyarakat dan masa penjajahan Belanda segera berakhir kemudian digantikan oleh bangsa lain.

Belanda bahkan merespons ramalan tersebut dengan memperhatikan sosok yang mirip dengan tokoh dalam ramalan.

Baca juga: Jayabaya, Raja Terbesar di Kerajaan Kediri

Penjajahan Jepang

Setelah berabad-abad penjajahan oleh Belanda, Jepang akhirnya muncul sebagai kekuatan militer yang baru pada 1942.

Mereka berhasil memasuki Indonesia bukan hanya karena masyarakat menantikan isi ramalan Jayabaya, tetapi juga karena melakukan berbagai cara untuk mempengaruhi orang Indonesia.

Salah satunya adalah dengan menyebarkan pesan bahwa Jepang adalah pemimpin Asia, saudara tua bagi Indonesia, dan datang untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah Jepang benar-benar berkuasa di Indonesia hanya dalam waktu singkat seumur jagung, seperti yang terdapat dalam ramalan Jayabaya?

Pada awalnya, ramalan tersebut dianggap tidak akurat karena masyarakat mengira bahwa "seumur jagung" mengacu pada periode singkat sekitar 3,5 bulan.

Namun, pada kenyataannya, Jepang menduduki Indonesia selama 3,5 tahun (1942-1945).

Selama masa ini, rakyat Indonesia mengalami penderitaan yang sangat parah, bahkan lebih daripada selama penjajahan Belanda.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, baru kemudian masyarakat memahami bahwa makna seumur jagung dalam ramalan Jayabaya berbeda dengan yang awalnya diartikan.

Dalam konteks ramalan tersebut, "seumur jagung" mengacu pada periode pertumbuhan biji jagung sejak keluar dari tanah hingga tidak dapat digunakan lagi sebagai biji.

Baca juga: Mengenal Jayabaya dan Isi Ramalannya

Proses ini ternyata bisa berlangsung hingga sekitar 3,5 tahun.

Dalam salah satu bait serat Jokolodang, terdapat kutipan yang mengindikasikan waktu yang tepat untuk munculnya keadilan, yaitu di pertengahan tahun (tahun Jawa 1877) yang bertepatan dengan tahun 1945 Masehi, ketika bangsa Indonesia meraih kemerdekaan.

Berikut isi baitnya: 

"Sangkalane maksih nunggal jamanipun. Neng sajroning madya akhir. Wiku Sapta Ngesthi Ratu Adil parimarmeng dasih........"

Referensi:

  • D Soesetro & Zein al Arif. (2012). Menguak Rahasia Ramalan Jayabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com