Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Batik, Karya Nenek Moyang hingga Jadi Ikon Nasional

Kompas.com - 12/09/2023, 20:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Akan tetapi, penemuan yang lebih penting adalah "tjap" (cap), alat berbentuk stempel tembaga yang membantu produksi batik berkualitas tinggi dengan lebih efisien dan ekonomis.

Hal ini membantu melindungi produksi batik lokal dari ancaman produk tekstil Eropa yang lebih murah.

Pada saat yang sama, pertumbuhan penduduk di Jawa meningkatkan permintaan terhadap batik.

Ini merangsang produksi dan penggunaan batik lokal, terutama karena para pedagang dari China memainkan peran penting dalam pasokan bahan baku dan distribusi produk batik.

Masyarakat biasa pun mulai mengenakan batik, bahkan dengan motif-motif yang sebelumnya hanya digunakan oleh kalangan elit.

Pada awal abad ke-20, gerakan nasionalis mulai berkembang di Indonesia, dan salah satu organisasi yang berperan besar adalah Sarekat Islam (SI).

SI melindungi produsen dan pedagang batik Muslim lokal dari eksploitasi perdagangan China.

Baca juga: Mengenal Sejarah Batik Garutan, Batik Tulis Warisan Leluhur

Batik pascakemerdekaan

Setelah kemerdekaan, Soekarno memutuskan untuk menggunakan batik sebagai simbol identitas Indonesia yang beragam.

Ia memerintahkan K.R.T. Hardjonagoro untuk menciptakan "Batik Indonesia" yang menggabungkan warna dan motif dari berbagai daerah di Indonesia.

Dengan demikian, batik dipresentasikan sebagai ikon negara dan bangsa yang baru lahir.

Pada Orde Baru, Soeharto melanjutkan promosi batik dan bahkan memperkuat peran batik sebagai identitas Indonesia.

Soeharto memerintahkan untuk mengenakan pakaian dengan motif batik khusus sebagai seragam nasional.

Hal ini membuat batik semakin menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas Indonesia.

Pemerintahan Soeharto pada periode 1967 hingga 1998 juga membantu mempromosikan batik Indonesia secara global.

Pada masa pemerintahannya, batik menjadi pakaian formal untuk berbagai acara dan bahkan menjadi simbol bagi Indonesia di mata dunia.

Soeharto juga menghadiahkan batik kepada pemimpin dunia, seperti Nelson Mandela.

Pengakuan dari UNESCO pada 2009 sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia menandai momen penting dalam sejarah batik.

Pengakuan ini memperkuat status batik sebagai ikon budaya Indonesia yang tak tergantikan. Sejak itu, batik semakin populer di Indonesia dan diakui sebagai lambang budaya nasional yang sangat penting.

Referensi:

  • Febriani, R., Knippenberg, L., & Aarts, N. (2023). The Making of a National Icon: Narratives of Batik in Indonesia. Cogent Arts & Humanities.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com