Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Batik, Karya Nenek Moyang hingga Jadi Ikon Nasional

Kompas.com - 12/09/2023, 20:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Masa keemasan batik

Setelah kematian Sultan Agung, masa keemasan Mataram pun ikut memudar.

Persaingan di antara banyak penguasa di wilayah Jawa menjadi begitu ketat dan hanya bisa dikendalikan oleh pemimpin yang kuat.

Di Jawa, persaingan ini semakin dipicu oleh VOC yang hanya bisa menang dengan memanfaatkan persaingan di antara penguasa lokal.

Kemudian, Kesultanan Mataram pecah pada 1755 sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti yang direncanakan oleh VOC.

Perjanjian ini menghasilkan pembentukan Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta (Solo).

Pada 1755, lahirlah Perjanjian Jatisari yang merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Giyanti untuk meresmikan perbedaan dalam motif dan warna batik antara Yogyakarta dan Solo.

Keduanya mengembangkan desain dan warna mereka sendiri untuk membedakan diri di dalam dan di luar.

Batik Yogyakarta menggunakan pola biru, hitam, atau cokelat gelap pada latar belakang putih, sedangkan batik Surakarta menggunakan pola biru, hitam, atau cokelat gelap pada latar belakang krem. 

Ketentuan-ketentuan tentang penggunaan kain batik tidak hanya berlaku di istana dan motif-motif tertentu dilarang digunakan oleh orang biasa.

Raja Surakarta memulai ketentuan-ketentuan tersebut dengan mengeluarkan dekrit pada 1769, 1784, dan 1790 yang kemudian diikuti oleh Sultan Yogyakarta pada 1785.

Mulai saat itu, orang-orang menggunakan batik untuk menunjukkan asal usul dan identitas mereka.

Baca juga: Ramai di Medsos, Ini Sejarah Batik Indonesia

Batik di masa kolonial

Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-19, Indonesia merupakan pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat diincar oleh bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris.

Kedua negara ini memperkenalkan tekstil mereka sendiri ke Indonesia yang mengancam produksi batik lokal.

Namun, terobosan terjadi ketika seorang administrator Inggris bernama Raffles memerintah di Indonesia selama pendudukan Inggris.

Dia membawa contoh batik Jawa ke Inggris dengan tujuan mereplikasinya secara industri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com