Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Dikuasainya Belanda oleh Perancis bagi Hindia Belanda

Kompas.com - 07/09/2023, 21:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada abad ke-18 hingga abad ke-19, kekuasaan Belanda di Indonesia tidak berlangsung penuh.

Terjadinya perebutan kekuasaan di Eropa, sempat membuat Belanda berada di bawah penjajahan Perancis karena peperangan Napoleon.

Menurut sejarah, menjelang akhir abad ke-18, VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda) mengalami kemunduran.

Sebab, korupsi dan perang terus terjadi di berbagai daerah di Nusantara yang membuat VOC mengalami krisis keuangan.

Kelemahan ini dimanfaatkan oleh Perancis untuk menyerbu Belanda pada Desember 1749 hingga Januari 1795.

Di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte, Perancis berhasil menguasai Belanda.

Lantas, apa pengaruh dikuasainya Belanda oleh Perancis bagi Hindia Belanda?

Baca juga: 5 Negara Jajahan Perancis

Memberlakukan kerja rodi

Pada 1796, De Heeren XVII yang mengatur operasi VOC di Indonesia dibubarkan.

De Heeren XVII kemudian diganti dengan komite baru.

Tidak lama berselang, pada 1 Januari 1800, VOC dibubarkan.

Napoleon Bonaparte kemudian mengangkat sang adik, Louis Napoleon sebagai penguasa di Belanda pada 1806.

Lalu, pada 1808, Louis mengirimkan Marsekal Herman Willem Daendels ke Batavia.

Daendels menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda selama tiga tahun, sejak 1808 hingga 1811.

Selama Daendels berkuasa, rakyat Indonesia hidup di bawah penderitaan akibat kebijakan-kebijakannya.

Salah satu kebijakan Daendels yang paling menyiksa adalah pembangunan jalan dari Anyer hingga ke Panarukan yang memakan sekitar 12.000 korban jiwa.

Daendels secara tidak langsung menerapkan sistem kerja rodi ini selama proses pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan.

Daendels menarik masyarakat Jawa untuk kerja rodi mengerjakan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan tanpa dibayar, bahkan diperlakukan semena-mena.

Selain kerja rodi, Daendels juga mengumpulkan uang dari rakyat dengan cara menjual hasil bumi dengan harga murah.

Baca juga: Penerapan Kerja Rodi Zaman Daendels

Tanah-tanah pemerintah dijual

Pada masa pemerintahan Daendels, pemerintah kolonial menjual tanah milik Gubernemen (pemerintah) kepada pihak partikelir atau pihak swasta.

Awalnya, Daendels hanya menjual tanah rampasan dari Kesultanan Banten di Jasinga.

Namun, ternyata ia juga menjual tanah-tanah di sekitar Batavia (Jakarta) yang disebut Ommelandene.

Tujuan penjualan tanah ini adalah untuk mengatasi masalah perekonomian Belanda akibat perang melawan Inggris.

Masa pendudukan Perancis baru berakhir setelah Inggris berhasil merebut Indonesia.

Pada 4 Agustus 1811, sebanyak 60 kapal Inggris tiba di pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda.

Sejak saat itu, Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.

 

Referensi:

  • Darmawan, Joko. (2017). Sejarah Nasional Ketika Nusantara Berbicara. Yogyakarta: Deepublish.
  • Breman, Jan. (2010). Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa, 1720-1870. Jakarta: Pustaka Obor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com