Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia Merdeka

Kompas.com - 02/09/2023, 16:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tan Malaka merupakan seorang tokoh revolusioner dan intelektual yang dijuluki sebagai Bapak Republik Indonesia.

Tan Malaka telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam perjuangan kemerdekaan dan pergerakan sosial Indonesia.

Siapa Tan Malaka dan mengapa disebut Bapak Republik Indonesia?

Latar belakang keluarga dan pendidikan

Tan Malaka lahir pada 2 Juni 1897 di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat, dengan nama lengkap Sutan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka.

Adapun Tan Malaka adalah nama semi-bangsawan yang ia dapat dari sang ibu, Sinah Simabur.

Sementara itu, ayah Tan Malaka bernama Rasad Caniago.

Orang tua Tan Malaka masih berdarah bangsawan. Mereka bekerja sebagai pegawai pertanian Hindia Belanda.

Semasa kecil, Tan Malaka menjalani pendidikan sekolah rendah.

Pada 1908-1913, ia melanjutkan pendidikan di sekolah guru pribumi atau Inlandsche kweekscholl Voor Onderwijzers di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.

Setelah lulus, Tan Malaka mendapatkan rekomendasi dari gurunya, GH Horensma, untuk meneruskan studi ke Belanda.

Saat berusia 17 tahun, Tan Malaka pun berangkat belajar ke Belanda. Ia menempuh studi di Sekolah Pendidikan Guru Pemerintah (Rijksk Weekschool).

Baca juga: Gagasan Tan Malaka yang Diterapkan di Indonesia

Perkembangan pemikiran

Saat menempuh pendidikan di Belanda, Tan Malaka mulai berkenalan dengan gagasan-gagasan revolusioner dan pergerakan sosialis.

Pendidikannya di Eropa membuka wawasan luas tentang konflik kelas, kolonialisme, dan keadilan sosial.

Pada 1913, Tan Malaka bergabung dengan Indische Vereeniging, sebuah organisasi pergerakan mahasiswa yang berjuang melawan penindasan kolonial.

Pada saat itulah, ia mulai mengembangkan pandangannya tentang nasionalisme dan keadilan.

Baca juga: Tan Malaka, Pahlawan Nasional dan Bapak Republik yang Terlupakan...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com