Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Carok, Duel Celurit di Madura Hasil Adu Domba Belanda

Kompas.com - 26/08/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Padahal, sebenarnya tidak semua orang Madura berkarakter demikian.

Carok dapat dikatakan sebagai jawaban kultural atas pelanggaran aturan masyarakat yang terlibat dan diterima secara sosial.

Oleh karena itu, pelakunya tidak dipandang atau diperlakukan sebagai penjahat.

Baca juga: Ruwatan, Tradisi Jawa Pembuang Sial

Faktor utama terjadinya carok adalah persoalan yang dipandang telah membuat harga diri laki-laki dilecehkan datau direndahkan.

Ya, karena pihak yang terlibat carok dapat dipastikan laki-laki yang sama-sama siap mati demi harga diri.

Faktor itulah yang membedakan carok dengan pertarungan biasa.

Carok dapat dilakukan sendiri oleh orang yang mengalami konflik dan dapat pula dibantu oleh orang lain.

Ada pula carok massal, yang dapat melibatkan beberapa orang sekaligus dalam sebuah pertarungan.

Di kalangan orang Madura, sebenarnya tidak terdapat kebulatan pendapat tentang bagaimana carok harus dilakukan.

Misalnya ada yang memperbolehkan menyerang dari belakang ada yang tidak.

Di beberapa daerah di Madura, ada yang perutnya harus dibelah hingga menganga, ada yang urat nadi lehernya harus terputus, dan sebagainya.

Baca juga: Tradisi Rebo Wekasan: Asal-usul, Tujuan, dan Ritualnya

Pada intinya, carok bertujuan membunuh atau mengalahkan lawan menggunakan celurit dan dengan cara yang sangat mengerikan.

Biasanya, carok tidak dilakukan secara spontan. Dua belah pihak lebih dulu menentukan waktu dan tempat bertarung.

Dalam carok, ada beragam kemungkinan hasilnya. Bisa salah satu pihak meninggal atau terluka parah, bisa pula kedua pihak ada yang meninggal atau luka parah.

Apakah carok termasuk budaya Madura?

Carok jelas termasuk perbuatan negatif karena merupakan sebuah perampasan hak hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com