Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Obor, Tradisi Tolak Bala Masyarakat Jepara

Kompas.com - 20/06/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Obor adalah salah satu tradisi di Jepara yang dilakukan setiap tahun.

Tradisi Perang Obor dilakukan pada Senin Pahing di bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah.

Perang Obor, yang menampilkan aksi memukulkan pelepah kelapa dan daun pisang kering yang sudah dibakar, diyakini sebagai upaya tolak bala.

Meski prosesinya cukup berbahaya, tradisi ini tetap dilestarikan dan terus menarik perhatian masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar Jepara.

Lalu, bagaimana asal-usul Perang Obor Jepara?

Baca juga: Perjanjian Jepara: Latar Belakang dan Isinya

Legenda Ki Gemblong

Asal-usul Perang Obor Jepara berasal dari legenda Ki Gemblong. Konon, dulu di Desa Tegalsambi, tinggal seorang pria kaya bernama Mbah Babadan, yang memiliki banyak hewan ternak berupa kerbau dan sapi.

Saking banyaknya, Mbah Babadan tidak sanggup untuk mengurus semua hewan ternaknya sendirian.

Setelah itu, muncul Ki Gembong, seorang yang mampu menggembala semua hewan ternak milik Mbah Babadan.

Ki Gemblong dikenal sebagai seseorang yang rajin dan tekun dalam merawat hewan ternak. Mbah Babadan pun merasa sangat cocok dengan kepribadiannya.

Suatu ketika, saat Ki Gemblong sedang menggembala hewan ternak di tepi sungai, ia melihat banyak ikan dan udang di dalam sungai.

Ki Gemblong kemudian menangkap ikan serta udang, dan membakarnya di dalam kandang ternak.

Baca juga: Punden Janjang dan Tradisi Manganan Janjang di Blora

Hal tersebut dilakukan Ki Gemblong berkali-kali, hingga ia terlalu sibuk makan dan melupakan tugas utamanya, yaitu merawat hewan-hewan ternak milik Mbah Babadan.

Akibat diabaikan Ki Gemblong, semua hewan ternak menjadi kurus dan sakit.

Mbah Babadan mulai curiga dengan hal yang dialami ternaknya. Akhirnya, ia menyaksikan sendiri Ki Gemblong sedang menikmati ikan dan udang bakar di dalam kandang ternak.

Seketika itu, Mbah Babadan marah dan memukul Ki Gemblong menggunakan pelepah kelapa yang sudah dibakar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com