Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mengapa Banyak Komodo di Labuan Bajo

Kompas.com - 31/03/2023, 15:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Labuan Bajo merupakan sebuah wilayah yang termasuk dalam kawasan administratif Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya memiliki objek destinasi yang beragam, mulai dari Pantai Pink, Pulau Kelor, Danau Kelimutu, Pulau Komodo, dan sebagainya.

Di antara banyaknya destinasi wisata yang ada di kawasan Labuan Bajo, Pulau Komodo merupakan objek penting yang telah mengundang daya tarik wisatawan.

Dari beberapa data yang dirangkum, jumlah komodo di Taman Nasional Komodo berjumlah sekitar lebih dari tiga ribu ekor.

Banyaknya jumlah populasi komodo di kawasan tersebut ternyata memiliki asal usul yang menarik berdasarkan cerita rakyat setempat.

Baca juga: Kisah Cinta di Balik Terciptanya Gunung Batok di Bromo Tengger

Asal-usul Komodo

Dikisahkan pada suatu masa, ada seorang Putri Naga yang hidup di sebuah pulau di dalam kawasan sekitar Pulau Komodo.

Putri Naga menjalani kehidupan normal hingga suatu ketika ia bertemu dengan seorang pria bernama Moja asal pulau seberang.

Pertemuannya dengan Moja memberita arti yang besar bagi Putri Naga. Mereka hidup berdampingan begitu dekat.

Pertemanan yang berlangsung antara Putri Naga dan Moja kemudian mengarah pada suatu jenjang serius.

Akhirnya, mereka berdua sepakat menikah dan hidup bersama hingga akhir hayat di sebuah pulau lain.

Dari pernikahan ini, sang Putri Naga mengandung bayi yang lama diharapkan pasangan itu.

Waktu pun berjalan terasa singkat, bulan kelahiran anak yang mereka kandung telah tiba. Sang Putri Naga ternyata mengandung bayi kembar.

Namun, bayi kembar ini tidak seperti bayi kembar pada umumnya. Satu bayi berbadan manusia dan satunya lagi berwujud kadal seukuran bayi.

Baca juga: Cerita Rakyat Asal-usul Danau Toba

Bayi yang berwujud sebagaimana manusia pada umumnya ini dinamai Gerong, sedangkan bayi yang berwujud kadal dinamai Sebae atau Orah.

Lahirnya bayi kembar berbeda wujud ini tampaknya tidak memberi kepuasan kepada sang Putri Naga. Oleh karena itu, bayi kadal ini dibuang ke hutan di pulau yang berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com