Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Danau Ranu Kumbolo Menurut Masyarakat Tengger

Kompas.com - 31/03/2023, 14:00 WIB
Susanto Jumaidi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com –Ranu Kumbolo merupakan sebuah danau yang terdapat di jalur pendakian salah satu gunung tertinggi keempat di Indonesia, yaitu Semeru di Jawa Timur.

Danau ini terletak pada ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut dengan luas area permukaan danau mencapai sekitar 15 ha.

Bagi para pendaki Gunung Semeru, danau ini merupakan spot yang digandrungi karena menyajikan keindahan panorama memukau.

Selain memiliki panorama nan indah, Ranu Kumbolo juga menyimpan sekilas kisah yang melatarbelakangi adanya danau tersebut.

Cerita tentang asal usul Danau Ranu Kumbolo berkembang di masyarakat sekitar danau tersebut yang kerap disebut masyarakat Tengger.

Baca juga: Dewi Anjani, Penguasa Gunung Rinjani yang Dibuang Sejak di Kandungan

Asal-usul Danau Ranu Kumbolo

Dikisahkan bahwa asal usul danau ini berawal dari cerita kehidupan sepasang suami istri yang hidup melarat.

Suatu ketika, sang istri merasa lapar dan ingin sekali memakan ikan, sehingga berangkatlah suaminya memancing di sungai.

Setelah melemparkan umpannya ke sungai, tak lama berselang seekor ikan mas tersangkut di kail pancingnya.

Ikan mas yang ia dapat ini bukanlah ikan biasa. Itu adalah ikan ajaib. Selain dapat berbicara, sisik ikan itu juga dapat berubah menjadi emas sungguhan.

Betapa senangnya sang suami mendapatkan ikan itu karena dengan mudah mereka bisa menjadi orang kaya dengan sisik emas.

Namun, sang ikan memberikan syarat kepada pria itu supaya keberadaannya tidak diketahui oleh siapa pun, termasuk istrinya.

Setelah disetujui, ia kemudian membawa ikan itu kembali ke rumahnya. Ia menaruh ikan itu di sebuah gentong tanpa memberitahu istrinya.

Setelah itu, ia segera berangkat ke pasar untuk membeli ikan biasa sebagaimana yang diidamkan sang istri.

Sepulangnya dari pasar, ia melihat kembali ikan yang ia sembunyikan dalam gentong di rumahnya.

Dibukanya gentong tersebut, tetapi dia tidak menemukan ikan yang ia simpan sebelum berangkat ke pasar tadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com