Gerong yang dinilai sebagai bayi yang sempurna, kemudian mereka besarkan dengan sungguh-sungguh.
Ia tumbuh menjadi anak yang berani dan tangkas. Mereka mengajarkan berbagai keterampilan seperti memanah, menombak, kepada Gerong.
Saat menginjak usia dewasa, Gerong telah diberi izin oleh orang tuanya untuk berburu sendiri.
Suatu ketika, ia sedang mencari hewan buruan ke dalam hutan. Kemudian, ia menemukan seekor hewan kadal raksasa yang pas untuk diburu.
Ketika ia telah siap-siap menghunuskan tombaknya ke arah kadal besar itu, tiba-tiba sang Putri Naga muncul dan langsung mencegah Gerong.
Sang ibu kemudian mengatakan kepada Gerong bahwa kadal raksasa (orah/komodo) itu adalah Sebae yang tak lain adalah saudara kembarnya.
Gerong pun membatalkan niatnya menombak si kadal. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang memburu orah atau komodo di kawasan itu.
Hingga saat ini, sikap yang diambil oleh Gerong ini dilakukan oleh masyarakat sekitar Labuan Bajo. Bahkan, sebagian orang lagi percaya bahwa komodo adalah leluhur mereka.
Baca juga: Dewi Anjani, Penguasa Gunung Rinjani yang Dibuang Sejak di Kandungan
Referensi: