Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Memicu Pembunuhan Pangeran Franz Ferdinand?

Kompas.com - 10/02/2023, 19:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

Pada 1913, Kaisar Franz Joseph memerintahkan Franz Ferdinand untuk meninjau manuver militer di Bosnia, yang dijadwalkan pada Juni 1914.

Ketika mengetahui rencana kunjungan Franz Ferdinand ke Sarajevo, Black Hand segera menyusun rencana pembunuhan.

Awalnya, mobil Pangeran Franz Ferdinand dilempar granat oleh nasionalis Serbia, Nedeljko Cabrinovic.

Pangeran Franz Ferdinand masih selamat, karena lemparan granat tersebut meleset dan melukai pengiringnya.

Pangeran Franz Ferdinand dan istrinya akhirnya tewas di tangan Gavrilo Princip, yang menembak mereka di mobilnya dari jarak dekat.

Baca juga: Mengapa Perang Dunia I Menyebar ke Berbagai Negara?

Gavrilo Princip langsung ditangkap. Ketika di persidangan, Gavrilo Princip mengungkap bahwa aksinya ditujukan untuk mencegah reformasi yang direncanakan Franz Ferdinand.

Franz Ferdinand diyakini sebagai salah satu tokoh yang mendukung trialisme, yakni gerakan politik yang ingin membagi Habsburg menjadi tiga, di mana wilayah yang dihuni orang Slavia mendapat status setara dengan Austria maupun Hongaria, di bawah Kekaisaran Austria-Hongaria.

Gavrilo Princip juga mengaku bahwa ia merupakan anggota Black Hand, yang dikabarkan memiliki hubungan dengan pemerintah Serbia untuk menyatukan Bosnia dengan Serbia.

Menerima informasi tersebut, Kekaisaran Austria-Hongaria meminta Kerajaan Serbia bertanggungjawab.

Namun, jawaban Serbia tidak menyenangkan dan membuat konflik semakin panas hingga akhirnya mendorong Kekaisaran Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia pada 28 Juli 1914.

Peristiwa itulah yang memulai konflik dahsyat yang kemudian dikenal sebagai Perang Dunia I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com