KOMPAS.com - Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia berkembang pada masa awal-awal Masehi.
Dari sekian banyaknya kerajaan Hindu-Buddha, beberapa di antaranya berkembang pesat dan menjadi kerajaan besar di Indonesia. Salah satunya adalah Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Buddha.
Akan tetapi, kesuksesan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ini hanya bersifat sementara.
Lambat laun, kerajaan-kerajaan tersebut mulai runtuh.
Lantas, apa penyebab runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia?
Baca juga: Daftar Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha bermula sejak abad ke-4 M. Namun, setelah berabad-abad berdiri, pada akhirnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia mulai mengalami keruntuhan.
Salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia adalah berkembangnya agama Islam di Tanah Air.
Beberapa sejarawan menyebut Islam pertama kali masuk wilayah Indonesia pada abad ke-7.
Bukti sejarah masuknya Islam di Indonesia ditunjukkan oleh berita China dari zaman Dinasti Tang pada abad ke-7 M.
Di dalam catatan itu disebutkan bahwa pada 674 M, di pantai barat Sumatera telah ada sebuah perkampungan bernama Barus atau Fansur, yang ditempati oleh orang-orang Arab yang memeluk agama Islam.
Masuknya agama Islam di Indonesia telah membawa pengaruh tersendiri, mulai dari sistem pemerintahan hingga tradisi keagamaan.
Pada masa Hindu-Buddha masyarakat Indonesia mengenal adanya sistem kasta. Namun, setelah Islam masuk, sistem tersebut mulai pudar.
Hal ini disebabkan karena dalam Islam tidak ada aturan kasta. Akibatnya, sistem kasta yang sebelumnya dipakai oleh masyarakat pada masa Hindu-Buddha mulai tidak dipergunakan lagi.
Baca juga: 3 Teori Masuknya Islam ke Nusantara
Faktor penyebab lain runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha adalah adanya persaingan dengan kerajaan-kerajaan lainnya.
Misalnya, runtuhnya Kerajaan Sriwijaya yang disebabkan oleh adanya persaingan dengan kerajaan-kerajaan di Jawa dan dimanfaatkan oleh kerajaan lain untuk mengambil alih kekuasaan.