Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Negara Eropa yang Netral Saat Perang Dunia I?

Kompas.com - 21/01/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com - Dalam situasi perang, negara netral adalah negara yang tidak memihak pada suatu negara atau kelompok manapun, termasuk ketika Perang Dunia I meletus.

Perang Dunia I merupakan salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah yang pada akhirnya melibatkan hingga 135 negara di dunia.

Berlangsung sejak 1914 hingga 1918, Perang Dunia I melibatkan dua kelompok utama, yaitu Aliansi Sekutu (Inggris, Italia, Perancis, Rusia) dan Aliansi Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Turki).

Meski bermula di Eropa, ternyata tidak semua negara di Benua Biru tersebut ikut terlibat dalam Perang Dunia I.

Lalu, mengapa ada negara di Eropa yang bersikap netral ketika Perang Dunia I berlangsung?

Baca juga: Mengapa Perang Dunia I Menyebar ke Berbagai Negara?

Negara Netral

Meski menjadi negara netral berarti menahan diri untuk tidak memihak, tetapi bukan berarti mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Negara yang netral nyatanya masih dapat melakukan beberapa hal, seperti melindungi pengungsi atau tawanan perang, menjual senjata, dan membantu mengobati tentara yang terluka.

Suatu negara juga masih dikatakan netral, meskipun memberi perlawanan ketika diserang.

Sehingga, negara netral dapat diartikan sebagai negara yang bebas membantu pihak manapun yang dipilih, tanpa benar-benar terlibat langsung dalam medan pertempuran.

Selama Perang Dunia I, ada yang sepenuhnya netral dan tidak memihak Blok Sekutu atau Blok Sentral, ada pula yang menyatakan sebagai negara netral meski memiliki kecenderungan memihak salah satu pihak.

Beberapa negara Eropa yang memilih untuk netral selama Perang Dunia I adalah Swiss, Norwegia, Swedia, Spanyol, Belanda, Luksemburg, Denmark, Monako, dan Albania.

Baca juga: Front Barat Perang Dunia I

Alasan tetap netral

Selama Perang Dunia I, beberapa negara Eropa memilih tidak terlibat karena menjadi netral mendatangkan sejumlah keuntungan.

Pasalnya, ketika suatu negara memilih netral, pihak yang berperang tidak diperbolehkan menyerang mereka.

Negara netral juga diperbolehkan menahan pasukan manapun yang menyerang wilayahnya.

Selain itu, wilayah negara netral juga tidak boleh dilewati oleh pasukan ataupun angkutan persenjataan perang.

Oleh karena itu, sejumlah negara yang tidak memiliki kepentingan, misalnya karena politik aliansi, lebih memilih untuk tetap netral.

Terlebih lagi, terjun dalam peperangan berarti siap menanggung biaya perang yang dapat meruntuhkan perekonomian negara.

Sebaliknya, menjadi negara netral bisa mendatangkan keuntungan karena dapat menjual senjata atau barang lainnya ke kedua belah pihak yang tengah berperang.

Negara netral juga bisa mengambil keuntungan dari memberi pinjaman kepada pihak yang berperang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Strategi Perang Parit pada Perang Dunia I

Stori
10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Stori
Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com