KOMPAS.com - Ekonomi sirkular menjadi salah satu usaha untuk mengurangi limbah hingga angka nol atau zero waste.
Ekonomi sirkular di Indonesia kali pertama dicanangkan secara nasional pada 2020.
Jangka pencapaian tahap pertama ini adalah sampai dengan 2024.
Ekonomi sirkular yang meliputi pengelolaan limbah, pembangunan energi berkelanjutan, dan pengembangan industri hijau masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Baca juga: Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Capai Target Zero Waste pada Tahun 2050
Laman sumber literatur di Kompas.com edisi 13 Januari 2023 menyebut bahwa ekonomi sirkular berperan mereduksi kondisi nol limbah atau zero waste pada 2050.
Ekonomi sirkular, dari pemaparan di atas mengandung target zero waste.
Ekonomi sirkular
Melaksanakan ekonomi sirkular sama artinya dengan maksimalisasi produk berikut komponennya secara berulang.
Upaya ekonomi sirkular ini memiliki dampak tidak ada sumber daya yang terbuang.
Contohnya, produksi MSG Ajinomoto yang menggunakan bahan alami tetes tebu, kata Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo, 9 Februari 2023 di Mojokerto, Jawa Timur.
Pada prosesnya, ada hasil produk cair berupa pupuk amina.
Selanjutnya, petani tebu memanfaat pupuk amina sebagai pupuk untuk tanaman tebu.
Berikutnya, tanaman tebu menjadi sumber bahan baku pembuatan MSG.
Keberulangan proses ini merupakan sampel ekonomi sirkular bernama siklus bio.
Hingga sekarang, Ajinomoto telah mengembangkan berbagai pupuk yang memanfaatkan sisa hasil produksinya.
Kerja menghasilkan pupuk ini memiliki harapan supaya para petani, khususnya petani tebu, mendapatkan kemudahan menjaga kesuburan tanaman dan tanah olahan mereka.