KOMPAS.com - Lokalisasi adalah sebuah kompleks atau kampung tempat orang-orang melakukan aksi prostitusi tinggal.
Lokalisasi tertua di Indonesia ada di kawasan Pasar Kembang atau Sarkem Yogyakarta.
Pasar Kembang adalah tempat yang terletak di gang-gang sempit di belakang gedung pemerintahan menuju pinggiran rel kereta api barat Stasiun Tugu.
Biasanya, para pelaku prostitusi yang tinggal di daerah itu berasal dari Parangkusumo, Parangtritis, dan Bantul.
Berikut sejarah Pasar Kembang.
Baca juga: Sejarah Prostitusi di Indonesia, Terjadi Sejak Era Kolonial
Pasar Kembang sebenarnya adalah nama sebuah jalan yang berlokasi di selatan Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta.
Tepat di jalan Pasar Kembang ini, ada sebuah kampung administratif yang bernama Sosrowijayan.
Dulunya, kampung Sosrowijayan ditempati oleh kerabat keraton yang kemudian menjabat sebagai Sultan HB VII, yaitu Tumenggung Sosrowijoyo.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya pascakemerdekaan Indonesia, kampung Sosrowijayan mengalami pembagian wilayah menjadi dua, yaitu Sosrowijayan Wetan dan Sosrowijayan Kulon.
Kampung Sosrowijayan Wetan dikenal dengan sebutan kampung turis, karena mayoritas rumah di sana disewakan untuk para wisatawan.
Sementara itu, kampung Sosrowijayan Kulon dikenal dengan sebutan Sarkem atau Pasar Kembang.
Ada dua versi kisah yang menjabarkan asal-usul penamaan Pasar Kembang.
Versi pertama menyebut kampung Pasar Kembang dulunya merupakan tempat orang-orang berjualan bunga (kembang) yang biasa digunakan untuk ziarah.
Namun, saat ini, para penjual bunga sudah pindah ke kawasan Kotabaru.
Menurut versi kedua, terdapat kata kembang yang diperdagangkan di kampung Sosrowijayan Kulon, tepatnya gang III.
Baca juga: Biografi Sri Sultan Hamengkubuwono VIII