Langkah pertama yang dilakukan Jepang adalah menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, pada 8 Desember 1941.
Jika kekuatan Amerika Serikat lumpuh, maka Jepang berharap akan lebih mudah merebut negara-negara Asia yang menjadi incarannya.
Baca juga: Mengapa Pemerintah Tidak Melarang Uang Jepang pada Awal Kemerdekaan?
Benar saja, hancurnya Peral Harbor menambah percaya diri Jepang dalam melancarkan ekspansi ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Setelah mengebom Pearl Harbor, Jepang dengan mudah melebarkan sayap ke Asia Tenggara guna merebutnya dari negara-negara Barat.
Jepang mendarat pertama kali di Indonesia pada 11 Januari 1942, tepatnya di Tarakan, yang dulunya termasuk wilayah Kalimantan Timur.
Selain kaya akan minyak bumi, kota-kota di Kalimantan juga dikenal sebagai penghasil bahan mentah bagi industri dan mesin perang negara Barat, seperti Eropa dan Amerika Serikat.
Hal ini tentu membuat Jepang semakin tertarik untuk menguasai Indonesia, agar cadangan logistik dan bahan industrinya bisa lebih tercukupi.
Setelah Jepang datang ke Indonesia melalui wilayah Tarakan dan merebutnya dari Belanda, mereka pun mulai menginvasi kota lain di Kalimantan, seperti Balikpapan, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, kemudian Palembang di Sumatera Selatan.
Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, yang membuat Jepang secara resmi memulai pendudukannya di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.