Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Pamintihan: Lokasi Penemuan dan Isinya

Kompas.com - 28/12/2022, 09:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Prasasti Pamintihan adalah salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang ditemukan di Bojonegoro, Jawa Timur.

Prasasti ini dikeluarkan oleh Sri Maharaja Singhawikramawardhana Dyah Suraprabhawa, yang memerintah Majapahit antara 1466-1474.

Prasasti Pamintihan berupa empat lempengan tembaga, tetapi saat ini satu lempengannya hilang.

Berikut isi Prasasti Pamintihan.

Baca juga: Isi Prasasti Kebantenan I, II, III, IV, dan V

Isi Prasasti Pamintihan

Isi Prasasti Pamintihan yang bertarikh 1395 Saka atau 1473 Masehi ditulis menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno.

Lempengan-lempengan prasasti ini berukuran panjang antara 40-41 cm dengan lebar 12,5-13 cm.

Pada lempengan pertama, terdapat ukiran seekor burung sedang terbang mengembangkan sayapnya di atas pohon yang penuh buah dan untaian bunga.

Sayangnya, lempengan kedua saat ini telah hilang. Berikut ini isi Prasasti Pamintihan dari lempengan 1, 3, dan 4, yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Baca juga: Prasasti Cane dan Riwayat Desa Tertua di Lamongan

Isi Prasasti Pamintihan lempengan 1a.

Kiranya tidak ada gangguan apa-apa. Telah lewat tahun Saka 1395 dalam bulan Waisaka (April 1473 Masehi) pada tanggal tiga ketika bulan gelap sedang turun pada hari paringkelan, Mawulu, pada hari pasaran Legi dan pada hari Jumat dalam waktu Langkir, bintang tetap berkilau di sebelah utara, perumahan rembulan, Mula, di bawah perlindungan dewata nairiti, mandala langit Waruna, Joga, Suba yang menguasai perbuhulan Kubera, pukul Rodra, seperdua hari Wanidya, tanda resi Busur.

Pada tanggal itulah turun perintah Sri Paduka Maharaja Diraja satu-satunya raja mulia yang pantas disembah rakyat, yang bernama kecil Dyah Suraprabhawa. Sri Sighawikramawardhana memiliki nama abhiseka Sri Giripatiprasuta Bhupati Ketubhuta Sakala Janardhana Nindyaparakrama Digwijaya Janggala Kadiri Yawabhumi Ekadhipa, yang mendapat kemenangan dari segala penjuru angin, karena keberaniannya yang tidak ada cacatnya dalam merengkuh hati setiap orang. Satu-satunya raja yang menguasai tanah Jawa yang terdiri dari Jenggala dan Kadiri sebagai kekuatan pertahanan utama. Yang kedua kakinya senantiasa dipuja para raja taklukkan.

Baca juga: Isi Prasasti Walandit dari Kawasan Bromo Tengger

Isi Prasasti Pamintihan lempengan 3a.

Adapun yang menjadi alasan anugerah ini ialah Sang Arya Surung yang semenjak beberapa lama mengabdi kepada Sri Paduka Maharaja dengan sungguh-sungguh menjalankan kesetiaan yang tidak terhingga kepada telapak kaki Sri Maharaja, tidak putus-putusnya memperlihatkan tugas kewajiban sebagai seorang abdi, juga dalam kehujanan dan lumpur tanpa memperhatikan kelelahan dan kesukaran dengan selalu pula berusaha mempergirang hati Sri Baginda Maharaja.

Daripada itulah timbul hasil akibat sehingga musnahlah segala penjahat durjana di daerah atau Desa Kedewang, bersama-sama dengan harta bendanya, dilenyapkan Sang Arya Surung. Dengan hal yang sedemikian maka terbuktilah kesetiaan dan kebaktian yang giat dari Sang Arya Surung, dan hal itu menambah kesenangan hati yang sangat tinggi bagi Sri Baginda Maharaja. Karena bukankah Sri Baginda Maharaja itu seorang prabhu yang menyimpan dalam batang tubuhnya sari ilahi, yang dalam hal cinta kasih terhadap mereka yang bersetia hati kepadanya, serta juga membalas budi dengan memberi hadiah beribu kali ganda banyaknya.

Oleh karena Sang Arya Surung tidak putus-putusnya menyatakan kesetiaannya, maka dia menerima anugerah berupa sebidang tanah yang akan dijadikan tanah perdikan bernama Pamintihan. Berhubung dengan itu maka Pamegat Jambi menerima perintah supaya membuat sebuah piagam kerajaan dengan bertujuan untuk menetapkan kedudukan tanah perdikan dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Prasasti Linggasuntan: Lokasi Penemuan dan Isinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com