Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Lukisan Renaissance

Kompas.com - 03/12/2022, 05:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam sejarah Eropa, Renaissance adalah periode kelahiran kembali atau peralihan dari Abad Pertengahan menuju zaman modern.

Periode Renaissance berlangsung sejak abad ke-14 hingga abad ke-17.

Pada masa ini, telah lahir cukup banyak pemikir, penulis, negarawan, ilmuwan, dan seniman hebat.

Oleh sebab itu, Zaman Renaissance cukup banyak meninggalkan warisan-warisan bersejarah, termasuk lukisan.

Ciri-ciri lukisan Renaissance adalah:

  • Menerapkan prinsip perspektif
  • Naturalisme
  • Melukis peristiwa-peristiwa dari kitab suci

Baca juga: Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban dan Kebudayaan Eropa

Menerapkan prinsip perspektif

Salah satu teknik atau prinsip dalam melukis adalah perspektif, yang merupakan prinsip menggambar sesuai dengan obyek yang dilihat.

Maksudnya, karya seni yang diciptakan diusahakan realistis dan natural, karena para seniman berusaha menggambarkan orang atau obyek tertentu agar sesuai dengan aslinya.

Menurut salah seorang pelukis ternama, yaitu Leonardo da Vinci, prinsip perspektif terbagi ke dalam tiga aspek, yaitu:

  1. Ketika posisi obyek semakin jauh dari subjek, maka kenampakan obyek itu semakin berkurang. Namun jika posisinya semakin dekat dari penglihatan, maka garis obyek akan semakin terlihat jelas.
  2. Jika obyek dilihat dari jarak jauh, maka kemungkinan ukurannya akan terlihat semakin kecil.
  3. Perubahan warna dari obyek atau gambar biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan jarak pandang dari obyek yang awalnya dekat berubah menjadi lebih jauh.

Baca juga: Faktor Pendorong Kemunculan Zaman Renaissance

Naturalisme

Naturalisme merupakan salah satu ciri dari lukisan Renaissance yang dianggap dapat mengubah pandangan dan teknik terhadap seni lukis di dunia.

Pasalnya, pada masa ini, muncul sebuah gambar anatomi dan lukisan. Salah satu pelukis terkenal pada zaman Renaissance, yaitu Leonardo da Vinci mempelopori gerakan lukis baru ini.

Ia menyusun standar baru tentang menggambar dan melukis tubuh yang benar secara anatomis.

Tujuannya agar hasil lukisan yang dibuat bisa mirip seperti aslinya. Demi menyukseskan pembaruan ini, Leonardo da Vinci melakukan 20 otopsi sambil menggambar semua yang ia temukan di tubuh manusia sesuai yang dilihat.

Setelah itu, ia mengumpulkan apa yang dipelajari mengenai struktur tulang, otot, dan penempatan organ (dari tubuh yang dia gambar atau lukis) menjadi sebuah ilmu pengetahuan.

Berkat penemuannya ini, Leonardo da Vinci dianggap sebagai ilmuwan sekaligus seniman yang jenius.

Baca juga: Perkembangan Musik Era Renaisans

Melukis peristiwa-peristiwa dari kitab suci

Gambaran pertama mengenai Renaissance di Florence, Italia tercatat sebagai Quattrocento, atau yang berarti Awal Renaissance pada 1401.

Pada masa ini, diadakan sebuah kompetisi dalam rangka mencari seorang seniman untuk membuat sepasang pintu dari perunggu untuk Baptistry of St. John, gereja tertua di kota Italia.

Berhubung yang dilukis adalah sebuah gereja, maka lukisan yang dibuat pun mengulas mengenai peristiwa-peristiwa yang tercatat di dalam Alkitab.

Lebih lanjut, pada 1426, dua seniman yang dipanggil dengan nama Tommaso, terdiri dari Masaccio dan Masolino melukis siklus Kehidupan Santo Petrus di kapel milik keluarga Brancacci, Gereja Carmelite, Florence, Italia.

Salah satu lukisan yang mereka buat adalah figur Adam dan Hawa yang diusir dari Taman Eden pada sisi lengkung kapel.

Kemudian di Italia Utara, salah seorang pelukis ternama yaitu Andrea Mantegna menerima pekerjaan pertamanya di usia 17 tahun untuk melukis siklus Kehidupan Santo Yakobus dan Kristoforus di Kapel Eremitani.

Sayangnya, bangunan kapel ini hancur akibat Perang Dunia II sehingga jejak lukisannya tidak dapat ditemukan.

 

Referensi:

  • Gardner, Helen. (1970). Art Through the Ages. Harcourt, Brace and World.
  • Danuputra, Bramanta Octa. (2021). Pendekatan Ilmu Seni Visual di Masa Pre-Historic Menuju Masa Renaissance. Jurnal Titik Imaji. Volume 4, Nomor 11, 12-25, Maret 2021.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com