Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tujuan Politik Etis Tidak Bisa Terwujud?

Kompas.com - 01/12/2022, 16:15 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Gagasan Politik Etis dicetuskan oleh Conrad Theodor van Deventer dalam tulisannya, Een Eereschuld (Utang Kehormatan) pada 1899.

Politik Etis adalah tindakan balas budi yang diberikan oleh Belanda untuk kesejahteraan pribumi karena telah diperlakukan secara tidak adil dan dieksploitasi kekayaan alamnya selama masa penjajahan.

Kebijakan Politik Etis terangkum dalam program yang disebut Trilogi Van Deventer, yang isinya edukasi (pendidikan), irigasi (pengairan), dan emigrasi (perpindahan penduduk).

Tujuan dari Politik Etis adalah sebagai bentuk balas budi bangsa Belanda kepada penduduk Indonesia.

Menurut S. Nasution, tujuan Politik Etis yaitu sebagai usaha mencapai kesejahteraan melalui irigasi, transmigrasi, reformasi, pendewasaan, perwakilan, dan dalam semua pendidikan.

Namun, Politik Etis dalam penerapannya dianggap tidak berhasil dan tujuannya tidak tercapai.

Lantas, mengapa tujuan Politik Etis tidak bisa terwujud?

Baca juga: Isi Trilogi Van Deventer

Penyimpangan Politik Etis

Program Politik Etis membawa dampak positif sekaligus negatif untuk rakyat Indonesia.

Namun tidak dapat dipungkiri, sebenarnya tujuan politik etis tidak bisa terwujud karena banyak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya yang membuat program ini justru menguntungkan Belanda.

Program-program Trilogi Van Deventer memang dijalankan, tetapi Belanda tetap melakukan eksploitasi terhadap Indonesia, yang oleh para sejarawan disebut hidden colonialism (kolonialisme tersembuyi).

Baca juga: Mengapa Pemerintah Kolonial Belanda Menerapkan Politik Etis?

Berikut ini contoh penyelewengan pada pelaksanaan Politik Etis.

Program pendidikan

Program pendidikan yang diusung Politik Etis menunjukkan adanya diskriminasi.

Diskriminasi terjadi antara golongan priayi atau anak pejabat dengan rakyat biasa.

Meski dibangun sekolah, tetapi akses bangku sekolah lebih luas didapatkan oleh golongan lapisan atas daripada rakyat biasa.

Bentuk politisasi dalam praktik pendidikan mengisyaratkan adanya tujuan besar yang implisit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com