Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-Usul Panel Surya, Energi Terbarukan Idaman

Kompas.com - 18/10/2022, 13:30 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panel surya menjadi salah satu energi terbaru idaman.

Pasalnya, panel surya bisa dipasang di mana saja secara praktis mulai dari rumah hingga di atap kendaraan.

Laman Kompas.com edisi 17 Oktober 2022 sebagai sumber literatur menulis bahwa panel surya mampu bertahan hingga 30 tahun pemakaian.

Baca juga: Kenapa Panel Surya Perlu Dipasang Miring? Ternyata Ini Alasannya

Fotovoltaik

Ford C-MAX Energi Concept dengan atap panel suryaFord Motor Co. Ford C-MAX Energi Concept dengan atap panel surya

Pada panel surya, yang mengumpulkan energi dari pancaran sinar matahari, ada efek fotovoltaik.

Adalah ahli fisika asal Prancis Alexandre Edmund Bacquerel yang menemukan efek fotovoltaik pada abad ke-18.

Efek fotovoltaik adalah efek yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.

Selanjutnya, teknologi fotovoltaik mendapatkan pengembangan dari tokoh Willoughby Smith.

Smith menyebut pada tulisannya berjudul "Effect of Light on Selenium during The Passage of an Electric Current" keluaran 20 Februari 1873 bahwa selenium memiliki efek fotovoltaik lebih baik.

Pemasangan panel surya pada atap logam dengan jahitan berdiriShutterstock Pemasangan panel surya pada atap logam dengan jahitan berdiri

Panel surya

Genting fotovoltaik pintar yang dinamai Smart Rooftop inovasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). (Foto dokumentasi Humas UGM).KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Genting fotovoltaik pintar yang dinamai Smart Rooftop inovasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). (Foto dokumentasi Humas UGM).

Melalui berbagai pengembangan, efek fotovoltaik dengan selenium terwujud dari penemuan panel surya.

Charles Fritts, ilmuwan dari New York, Amerika Serikat, menemukan panel surya.

Angka tahunnya adalah 1883.

Panel surya temuan Charles Fritts terbuat dari selenium dengan lapisan tipis emas.

Panel surya temuan Charles Fritts mendapat penyempurnaan lagi oleh Russel Ohl.

Pada 1941, Russel Ohl memasukkan unsur semikonduktor yakni silikon.

Lebih dari 21.000 panel photovoltaic berkapasitas 5.8 megawatt digunakan untuk membangun instalasi atap itu.
www.designboom.com Lebih dari 21.000 panel photovoltaic berkapasitas 5.8 megawatt digunakan untuk membangun instalasi atap itu.

Silikon membuat panel surya mampu mengumpulkan energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi listrik dengan kapasitas lebih besar.

Produksi massal panel surya demi menekan harga terjangkau dilakukan Amerika Serikat mulai 1973.

Pioner panel surya yang ramah harga adalah Gerald Pearson, Daryl Chapin, dan Calvin Souther Fuller.

Para ahli itu membuat prototipe panel surya.

Sementara, panel surya buatan Universitas Delaware, AS, pada 1973, menjadi panel surya yang paling banyak diproduksi massal.

Nama panel surya itu adalah Solar One.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com