Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bartolomeu Dias Tidak Sampai ke Indonesia?

Kompas.com - 15/08/2022, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Bartolomeu Dias atau terkadang disebut Bartholomeus Diaz adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai penemu Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Perjalanan Bartolomeu Dias hingga sampai ke Tanjung Harapan tidak hanya penting bagi Portugis, tetapi juga bagi bangsa Eropa yang lain.

Pasalnya, penemuan Tanjung Harapan pada 1488 membuka jalur pelayaran dari Eropa ke ujung selatan Benua Afrika.

Penemuan Bartolomeu Dias juga membangkitkan optimisme bangsa Portugis, yang dikenal sebagai pelopor pelayaran dunia, untuk melanjutkan perjalanan menuju belahan dunia timur yang kaya akan rempah-rempah.

Setelah itu, Portugis mengirim banyak ekspedisi untuk menemukan jalur ke Asia, salah satunya dipimpin oleh Bartolomeu Dias.

Namun, Bartolomeu Dias tidak pernah berhasil sampai di Asia, atau bahkan Indonesia.

Lantas, mengapa Barholomeu Dias tidak sampai ke Indonesia?

Baca juga: Bartolomeu Dias, Penjelajah Portugis yang Menemukan Tanjung Harapan

Rute perjalanan Bartolomeu Dias ke Tanjung Harapan

Pada 10 Oktober 1486, Bartolomeu Dias ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mencari rute perdagangan baru ke Asia, atau lebih tepatnya India.

Kala itu, hubungan perdagangan Eropa dengan Asia melalui darat terputus akibat penaklukan Kekaisaran Ottoman atas Konstantinopel pada 1453.

Pada Agustus 1487, Bartolomeu Dias berangkat dari pelabuhan Lisbon di Portugal dengan tiga buah kapal.

Rute perjalanan Bartolomeu Dias mengikuti rute penjelajah Portugis abad ke-15, Diogo Cao, yang telah menyusuri pantai Afrika hingga Namibia.

Ketika sampai di lepas pantai Tanjung Harapan di Afrika Selatan, kapal Bartolomeus Dias sempat terempas badai, tetapi berhasil selamat berkat pengetahuannya di dunia pelayaran.

Setelah itu, rombongan masih mengambil risiko dengan terus melanjutkan perjalanannya ke arah timur hingga sekitar 300 mil dari Tanjung Harapan.

Baca juga: Sejarah Penemuan Tanjung Harapan

Rombongan Bartolomeu Dias menemukan Teluk Mossel dan perairan Samudra Hindia yang jauh lebih hangat.

Namun, setelah berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Sungai Bushman, pada 12 Maret 1488, mereka tidak disambut baik oleh penduduk setempat, bahkan sempat terjadi kerusuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com