Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datuk ri Tiro, Penyebar Islam di Sulawesi Selatan

Kompas.com - 31/07/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Ia mengajarkan hal tersebut dengan pendekatan tasawuf dari mazhab Sunni. Fokus utamanya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, Datuk Ri Tiro juga mengajarkan bahwa tuhan adalah dzat pencipta alam gaib dan alam semesta ini.

Usaha dakwah Islam oleh Datuk Ri Tiro ini berjalan dengan sangat cepat dan tepat.

Hal itu disebabkan oleh pendekatan antara kebudayaan lokal dan ajaran Islam yang ia anggap memiliki sedikit kemiripan.

Baca juga: 5 Peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo

Keberhasilan Datuk Ri Tiro ini kemudian menarik raja kelima dari Kerajaan Tiro yang bernama La Unru Daeng Biasa (1595-1625).

Raja La Unru Daeng Biasa meminta untuk bertemu dengan Datuk Ri Tiro dan diminta untuk menjelaskan ajaran Islam yang dibawanya.

Akhirnya, Raja La Unru Daeng Biasa menerima agama Islam dan dijadikan sebagai agama resmi di kerajaannya.

Hal itu kemudian diikuti oleh para bangsawan Kerajaan Tiro yang memeluk Islam pada tahun 1604.

Mengislamkan wilayah lain

Setelah berhasil mengislamkan Kerajaan Tiro, Datuk Ri Tiro kemudian diizinkan oleh Raja La Unru Daeng Biasa ke wilayah lain.

Datuk Ri Tiro kemudian pergi ke wilayah Kerajaan Bira dan memulai berdakwah Islam di sana.

Setelah beberapa waktu, Datuk Ri Tiro berhasil mengislamkan rajanya yang bernama Bakka Daeng Burane.

Islam kemudian berkembang dan meluas pengaruhnya hingga ke Kerajaan Bantaeng dan Persekutuan Tellu Limpoe.

Kemudian pada tahun 1606, penguasa Kerajaan Tondong yang bernama Kahare Daeng Mallabasa meminta bertemu dengan Datuk Ri Tiro di Bontotiro.

Selain itu, penguasa dari Kerajaan Bulo-bulo yang bernama La pareddungi juga ingin bertemu dengan Datuk Ri Tiro.

Pada tahun 1607, dua penguasa dari Kerajaan Tondong dan Bulo-bulo memeluk Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com