Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Dakwah Nabi Muhammad di Madinah

Kompas.com - 13/04/2022, 10:11 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622, sejarah perkembangan Islam memasuki babak baru.

Islam, yang muncul di Kota Mekkah, akhirnya juga diterima dan berkembang di Madinah.

Nabi Muhammad melanjutkan perjuangan dakwah di Kota Madinah selama 10 tahun dan menggunakan berbagai metode untuk syiar Islam.

Berawal dari pertemuan dengan perwakilan Suku Aus dan Khazraj di Mekkah, Rasulullah mendapat jaminan ketika pindah ke Madinah.

Berbekal jaminan dari Suku Aus dan Khazraj inilah, dakwah Rasulullah di Madinah berhasil.

Lalu, apa saja strategi dakwah Rasulullah pada periode Madinah?

Baca juga: Asal-usul Nama Kota Madinah

Mendirikan masjid

Ketika hijrah ke Madinah atau Yatsrib pada 622, Nabi Muhammad yakin bahwa Islam siap untuk berkembang di kota tersebut.

Strategi dakwah yang pertama kali dilakukan Rasulullah SAW ketika di Yatsrib yaitu mendirikan masjid.

Masjid tersebut kini dikenal dengan nama Masjid Nabawi, yang dibangun di tempat di mana unta Nabi Muhammad istirahat ketika sampai di Madinah.

Tempat istirahat unta Nabi tersebut merupakan tanah yang dimiliki oleh dua anak yatim, yakni Sahal dan Suhail, yang diasuh oleh Mu'adz bin Afra.

Tanah tersebut kemudian dibeli Nabi Muhammad dengan dibayar oleh salah satu sahabatnya yang kaya.

Kemudian, di atas tanah itu, dibangun masjid sebagai pusat kegiatan dan dakwah Islam di Madinah, yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Nabawi.

Baca juga: Masjid Peninggalan Dinasti Umayyah

Pada awal didirikannya, Masjid Nabawi memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut.

  • Pusat pembinaan umat Islam
  • Tempat belajar Al Quran dan hadis
  • Tempat menyambung ikatan persaudaraan
  • Sarana sosial
  • Menyusun strategi perang
  • Tempat bermusyawarah

Membuat ikatan persaudaraan

Pada awal kedatangan orang-orang Islam, di Madinah terdapat dua golongan besar, yakni orang Muhajirin dan Anshar.

Muhajirin adalah orang-orang Islam dari Mekkah yang hijrah ke Madinah, sedangkan orang Anshar adalah penduduk asli Kota Madinah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com