Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Black Death, Pandemi Paling Mematikan dalam Sejarah

Kompas.com - 30/07/2022, 18:10 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Bagaimana Black Death berakhir?

Black Death tidak pernah benar-benar berakhir. Wabah ini mereda setelah para pejabat pelabuhan melakukan upaya karantina atau isolagi guna memperlambat penyebaran.

Para pelaut yang mendarat di dermaga akan segera diisolasi sampai dinyatakan tidak terjangkit wabah. Umumnya, masa karantina berjalan antara 30-40 hari.

Setelah merebak pertama kali pada pertengahan abad ke-14, Black Death sebenarnya muncul kembali setiap beberapa generasi selama berabad-abad berikutnya.

Namun, dampaknya tidak sefatal kali pertama wabah ini muncul karena perhatian terhadap kesehatan yang meningkat dan perkembangan di bidang kedokteran.

Baca juga: Kronologi Pembantaian Eldorado do Carajas

Dampak Black Death

Wabah Black Death yang berlangsung selama sekitar tujuh tahun pada pertengahan abad ke-14 diperkirakan merenggut nyawa 75-200 juta jiwa.

Di Eropa sendiri, perkiraan kasar korban tewas mencapai 25-50 juta orang atau setara hampir 60 persen populasi di Eropa saat itu.

Populasi di Eropa baru pulih seperti sebelum Black Death pada awal abad ke-16. Sedangkan di Timur Tengah, satu per tiga populasinya juga musnah akibat Black Death.

Selain korban jiwa, Black Death menyebabkan pergolakan agama, sosial, dan ekonomi, dengan efek terparah pada perjalanan sejarah Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com