Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Gus Dur Membubarkan Departemen Penerangan

Kompas.com - 29/07/2022, 16:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan presiden Indonesia ke-4 yang pernah membubaran Departemen Penerangan.

Departemen Penerangan berperan dalam mengontrol dan membina pers, media massa. televisi, film, radio, grafika, percetakan, dan penerangan umum.

Pada era Orde Baru, Departemen Penerangan berperan dalam memberedel berbagai media massa nasional.

Baca juga: Biografi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur

Namun, setelah Orde Baru lengser dan Gus Dur naik sebagai presiden, Departemen Penerangan dibubarkan.

Alasan Gus Dur membubarkan Departemen Penerangan karena lembaga itu kerjanya hanya memberi larangan.

Pembubaran Departemen Penerangan

Departemen Penerangan dibubarkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 1999.

Awalnya, Departemen Penerangan dibentuk pada awal kemerdekaan dengan Mr. Amir Sjarifuddin sebagai menteri pertamanya.

Pada era Orde Lama dan Orde Baru, Departemen Penerangan banyak mengatur dan membina pers, media massa, televisi, film, radio, grafika, percetakan, dan penerangan umum.

Ketika Orde Baru, Departemen Penerangan digunakan untuk membatasi pergerakan media massa atau pers.

Hal itu dibuktikan dengan dicabutnya izin beberapa media massa, seperti Harian Kompas, Tempo, dan Majalah Monitor.

Namun, setelah Orde Baru runtuh dan Gus Dur naik menjadi presiden Indonesia, Departemen Penerangan dihapus dari dalam kabinet.

Adapun Gus Dur beralasan bahwa Departemen Penerangan dianggap terlalu banyak mencampuri urusan pengelolaan informasi yang seharusnya menjadi hak masyarakat.

Baca juga: Sidang-sidang dalam Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Selain itu, Gus Dur juga pernah mengatakan bahwa apabila kerjanya hanya melarang dan mengekang kebebasan pers, sebaiknya Departemen Penerangan ditiadakan.

Hal itulah yang menjadi alasan Gus Dur membubarkan Departemen Penerangan pada tahun 1999.

 

Referensi:

  • Rafick, Ishak. (2008). Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia: Jalan Baru Membangun Indonesia. Jakarta: Ufuk Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com