Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Perkembangan Pramuka di Indonesia

Kompas.com - 21/07/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Perkembangan Pramuka di Indonesia

Ketika Jepang datang ke Indonesia pada 1942, segala partai, organisasi, bahkan gerakan kepanduan dilarang berdiri dan beroperasi.

Alasan Jepang melarang adanya gerakan kepanduan adalah karena organisasi ini sangat menjunjung tinggi nilai persatuan Indonesia.

Kendati begitu, setelah Indonesia merdeka pada 1945, beberapa tokoh kepanduan memutuskan mengadakan pertemuan pada 27-29 Desember 1945 di Surakarta.

Hasilnya adalah lahirnya Pandu Rakyat Indonesia (PRI) tanggal 28 Desember 1945. PRI ini menjadi satu-satunya organisasi kepanduan yang diakui oleh pemerintah.

Namun, setelah Belanda kembali datang ke Tanah Air, PRI resmi dicabut dan dilarang berdiri pada 6 September 1951.

Kejadian ini pun mendorong dibentuknya gerakan kepanduan lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), serta Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan para tokoh dari gerakan kepramukaan Indonesia. Ia menyatakan bahwa organisasi kepanduan yang sudah berdiri harus diperbiki.

Lewat kesempatan ini Presiden Soekarno juga membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan HB IX, A Azis Saleh, dan Achadi.

Hasilnya adalah dikeluarkannya Keppres No 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kemudian, melalui Keprres 238/1961, Gerakan Kepanduan Indonesia akhirnya dinyatakan sebagai Gerakan Praja Muda Karana.

Lebih lanjut, pada 30 Juli 1961, seluruh tokoh kepanduan Indonesia menyatakan diri mereka bergabung dalam organisasi Gerakan Pramuka di Istora Senayan.

Hari bersejarah ini kemudian disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Lalu, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi mulai diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Tidak hanya di Jakarta, tetapi hampir di seluruh wilayah yang ada di Indonesia.

Peristiwa penyebaran gerakan ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang diperingati setiap tahunnya di Indonesia.

Masih di tanggal yang sama, Presiden Soekarno melaksanakan Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang diketuai sendiri oleh beliau.

Melalui MAPINAS, Presiden Sokearno menyerahkan panji-panji pramuka kepada para tokoh Pramuka.

 

Referensi:

  • Sugiarto, R. Toto. (2021). Sejarah Pramuka Indonesia dan Cikal Bakal Jambore Nasional. Bantul: Hikam Pustaka.
  • Museum Sumpah Pemuda. (2009). Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda. Jakarta: Museum Sumpah Pemuda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com