Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Itu Chandragupta Maurya?

Kompas.com - 08/07/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chandragupta Maurya adalah pendiri Kekaisaran Maurya pada masa India Kuno.

Sewaktu berkuasa sejak 322 SM hingga 297 SM, Chandragupta berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di India dan menggabungkannya ke dalam satu kekaisaran besar.

Selama masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kekaisaran Maurya membentang dari wilayah India saat ini, Pakistan, Afghanistan, dan Myanmar.

Chandragupta dikenal memiliki istri bernama Durdhara dan putra bernama Bindusara, yang mewarisi takhta kekaisarannya.

Baca juga: Kekaisaran Maurya: Sejarah, Raja-Raja, Masa Kejayaan, dan Kehidupan

Asal-usul Chandragupta Maurya

Cerita tentang kehidupan awal Chandragupta Maurya memiliki ragam versi. Ia diperkirakan lahir di Patna, India, pada 340 SM.

Menurut tradisi Buddhis Sinhala, ketika sang ibu sedang mengandung Chandragupta, ayahnya yang merupakan kepala klan Maurya tewas dalam pertempuran.

Ibunya kemudian melarikan diri ke Patlipura dengan dibantu oleh saudara-saudaranya. Demi menjaga keselamatannya, Chandragupta kecil dititipkan pamannya kepada seorang gembala sapi.

Ketika sudah tumbuh dewasa, sang gembala sapi menjual Chandragupta kepada seorang pemburu, yang mempekerjakannya sebagai peternak.

Sementara menurut legenda Digambara, Chandragupta diadopsi oleh orang awam Jain keturunan Brahmana, yaitu Chanakya.

Konon, ketika Chanakya lahir, seorang biksu meramal bahwa kelak ia akan membantu seseorang tumbuh menjadi kaisar.

Chanakya tumbuh dewasa dengan mempercayai ramalan tersebut.

Baca juga: Kekaisaran Seleukia: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan

Suatu hari, Chanakya menolong seorang putri kepala pengembangbiakan merak yang akan melahirkan bayi laki-laki.

Sebagai imbalannya, Chanakya meminta ibu tersebut menyerahkan anaknya untuk diadopsi di kemudian hari.

Setelah mengadopsinya, Chanakya berperan sebagai mentor bayi tersebut, yang tidak lain adalah Chandragupta.

Versi lain lagi menyebutkan bahwa Chanakya dan Chandragupta bertemu karena Chandragupta mengadakan sebuah permainan di istana kerajaan.

Chanakya, yang telah melihat kharisma dari Chandragupta bak seorang pemimpin, memutuskan untuk mengadopsinya.

Chanakya mengajarinya ilmu Kitab Weda, seni militer, hukum, serta sastra di Taxila, sebelum akhirnya pindah ke Pataliputra dan belajar tentang sejarah di Kerajaan Magadha.

Baca juga: Kesultanan Mughal: Sejarah, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Sewaktu di Magadha, mereka bertemu dengan Dhana Nanda, pemimpin terakhir Dinasti Nanda, yang dikenal kejam dan kerap meminta pajak yang memberatkan penduduknya.

Hal inilah yang kemudian membuat Chanakya dan Chandragupta ingin meruntuhkan Dinasti Nanda.

Chanakya dan Chandragupta merekrut prajurit dari banyak tempat setelah menyelesaikan sekolahnya di Taxila.

Chandragupta pun diangkat sebagai pemimpin pasukan. Awalnya, Chandragupta dan pasukannya tidak berhasil menyerang ibu kota Nanda.

Setelah itu, mereka melakukan serangkaian serangan yang secara perlahan mulai menaklukkan satu per satu wilayah di daerah Nanda.

Chandragupta menyempurnakan strateginya dengan mendirikan garnisun di wilayah taklukan dan pada akhirnya berhasil menjatuhkan Dinasti Nanda.

Ada yang menyebutkan Raja Nanda dibunuh, ada pula yang mengatakan diasingkan.

Baca juga: Ruqaiya Sultan Begum, Permaisuri Terlama Kesultanan Mughal

Mendirikan Kekaisaran Maurya

Chandragupta Maurya adalah sosok pemimpin yang terlahir karismatik dan pemberani.

Setelah berhasil menghancurkan Dinasti Nanda, Chandragupta medirikan Kekaisaran Maurya di Pataliputra, India, pada 322 SM dengan dibantu Chanakya.

Di Kekaisaran Maurya, jabatan Chanakya setara dengan patih atau perdana menteri.

Di awal masa pemerintahannya, India sedang bersitegang dengan para penerus Alexander Agung dari Makedonia.

Orang-orang Makedonia datang ke India dengan tujuan politik sekaligus untuk menyebarkan kebudayaan Barat di belahan dunia timur.

Pada 316 SM, Chandragupta berhasil mengalahkan orang-orang Makedonia di Asia Tengah dan memperluas wilayahnya hingga ke Persia atau Iran saat ini, Tajikistan, dan Kirgistan.

Chandragupta pun menguasai daerah yang sebelumnya diduduki oleh Makedonia dan menyatukan beberapa kerajaan kecil di bawah kekaisarannya di India.

Baca juga: Kerajaan Makedonia: Sejarah, Kejayaan, Raja-raja, dan Keruntuhan

Wafat

Chandragupta Maurya turun takhta pada 297 SM dan menyerahkan kekuasaan pada putra pertamanya, Bindusara.

Setelah itu, ia melakukan perjalanan ke selatan hingga mencapai sebuah gua yang sekarang terletak di Karnataka.

Chandragupta Maurya wafat sekitar tahun 295 SM setelah ia bermeditasi dan berpuasa selama berminggu-minggu.

Hal ini dilakukan berkaitan dengan agama Jainisme yang ia yakini saat itu.

Sepeninggal Chandragupta, Kekaisaran Maurya mencapai kejayaan pada masa cucunya, Ashoka, yang disebut sebagai salah satu raja paling kuat dalam sejarah anak Benua India.

Besarnya pengaruh yang diberikan Chandragupta, ia pun dipandang sebagai salah satu kaisar paling berpengaruh di India Kuno.

 

Referensi:

  • Kulke, Hermann dan Dietmar Rothermund. (1998). A History of India. London: Routledge.
  • Boesche, Roger. (2003). "Kautilya's Arthastra on War and Diplomacy in Ancient India". The Journal of Military History. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Natipij, Organisasi Kepanduan Islam Era Hindia Belanda

Stori
7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

7 Situs Sejarah di Kabupaten Kediri

Stori
Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Sejarah Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com