Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekaisaran Sasaniyah: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan

Kompas.com - 23/02/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekaisaran Sasaniyah atau Sassania atau Sassanid adalah salah satu imperium yang dipimpin oleh dinasti yang berkuasa di Kekaisaran Persia.

Kekaisaran ini didirikan pada tahun 226, setelah runtuhnya Kekaisaran Parthia (248 SM-224 M), menjadikannya kekaisaran bangsa Iran atau Persia ketiga dan terakhir sebelum menjadi kekuasaan Islam.

Pendiri Kekaisaran Sasaniyah adalah Ardashir I setelah mengalahkan raja terakhir Kekaisaran Parthia, Raja Artabanus IV.

Dinasti Sasaniyah berkuasa di Persia selama empat abad lebih, sebelum akhirnya runtuh pada 651 karena serangan pasukan Islam.

Baca juga: Kekaisaran Persia: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Sejarah berdirinya

Kekaisaran Sasaniyah didirikan oleh Ardhasir I, yang merupakan keturunan kaum pendeta di Istakhr, Fars (sekarang salah satu provinsi di Iran).

Pada awalnya, Ardhasir I adalah seorang gubernur di wilayah Fars, sedangkan ayahnya, Pabag, merupakan penguasa kota kecil bernama Kheir.

Pada tahun 205, Pabag menggulingkan Gochir, raja terakhir Dinasti Bazrangid, yang merupakan sekutu dari Kekaisaran Parthia.

Pabag bersama dengan anak tertuanya, Shapur, pun menguasai beberapa wilayah yang menjadi kekuasaan Parthia.

Setelah Pabag meninggal, Shapur dan Ardhasir sempat terlibat konflik perebutan kekuasaan.

Karena Shapur meninggal setelah tertimpa runtuhan rumahnya, Ardhasir kemudian mengambil alih pimpinan.

Baca juga: Bagaimana Persia Berubah Menjadi Iran?

Ardhasir kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Ardashir-Khwarrah, yang saat ini menjadi Kota Firouzabad, di Provinsi Fars, Iran.

Setelah itu, Ardhasir I kemudian memperluas wilayahnya dan menuntut upeti dari daerah yang dikuasainya.

Kekuatan politik baru yang dibangun oleh Ardhasir I kemudian didengar oleh Raja Arbanus IV dari Parthia.

Raja Arbanus IV lantas memerintahkan untuk menyerang dan menaklukkan kekuasaan Ardhasir I, tetapi gagal.

Raja Arbanus IV justru berakhir tewas dalam pertempuran di Kota Hormizdeghan pada 224.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com