Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asoka, Raja Kejam yang Berubah Bijaksana dengan Ajaran Buddha

Kompas.com - 17/05/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Asoka setuju untuk dikirim ke sana. Namun, begitu kabar kehadirannya terdengar, ia justru disambut secara hormat oleh para milisi yang memberontak. 

Asoka pun berhasil mengakhiri pemberontakan tanpa pertumpahan darah, dan keberhasilan ini membuat kakak-kakaknya semakin khawatir.

Baca juga: Kekaisaran Seleukia: Sejarah, Raja-raja, Kejayaan, dan Keruntuhan

Menjadi penguasa Kekaisaran Maurya

Mengerti akan perasaan kakak-kakaknya, Asoka memilih mengasingkan diri selama dua tahun ke Kalinga, di mana ia menikah dengan gadis biasa bernama Kaurwaki.

Suatu ketika, ia dipanggil oleh sang ayah untuk membantu memadamkan pemberontakan di Ujjain, bekas ibu kota Kerajaan Avanti.

Dalam pemberontakan itu, Asoka mengalami luka dan dirawat oleh seorang biksu Buddha.

Peristiwa itulah yang membuat Asoka secara resmi memeluk agama Buddha dan mulai menganut prinsip-prinsipnya, meskipun bertentangan langsung dengan kehidupannya sebagai seorang jenderal yang penuh kekerasan.

Pada 275 SM, Bindusara meninggal, sehingga terjadi perebutan kekuasaan di Kekaisaran Maurya.

Beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa Asoka berhasil memenangkan perang saudara setelah membunuh kakak-kakaknya.

Baca juga: Ruqaiya Sultan Begum, Permaisuri Terlama Kesultanan Mughal

Masa pemerintahan

Selama delapan tahun pertama pemerintahannya, Asoka mengobarkan perang tanpa henti di sekitar wilayah kekaisarannya yang sangat luas.

Di bawah pemerintahannya, wilayah Kekaisaran Maurya semakin luas hingga mencakup sebagian besar anak benua India, serta wilayah dari perbatasan Iran dan Afghanistan, hingga perbatasan Bangladesh dan Myanmar.

Hanya ujung selatan India, Sri Lanka, dan Kerajaan Kalinga di pantai timur laut India, yang tetap berada di luar jangkauannya.

Disebutkan bahwa selama beberapa tahun pertama pemerintahannya, Asoka adalah raja dari Kerajaan Maurya yang dicap sebagai penguasa yang kejam sekaligus brutal.

Pada 265 SM, Asoka menyerang Kalinga, yang merupakan Tanah Air bagi istri keduanya, Kaurwaki.

Selain itu, Raja Kalinga diketahui telah melindungi Asoka sebelum dirinya naik takhta.

Baca juga: Kesultanan Mughal: Sejarah, Raja-raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Kabarnya, Asoka mengumpulkan kekuatan invasi terbesar dalam sejarah India untuk meluncurkan serangannya di Kalinga, yang berakhir dengan kemenangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com