Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Berlin, Akhir Perang Dunia II di Eropa

Kompas.com - 14/04/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Berlin adalah salah satu peperangan besar terakhir dalam Perang Dunia II.

Perang yang berlangsung dari 16 April hingga 2 Mei 1945 ini melibatkan tentara Nazi Jerman dan Uni Soviet.

Dalam perang ini, Uni Soviet menjatuhkan serangan pertamanya pada 16 April 1945 dari utara, timur dan selatan, yang membuat ibu kota Jerman terkepung.

Pertempuran Berlin berakhir setelah Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman, bunuh diri, yang disusul penyerahan diri garnisun kota pada 2 Mei 1945.

Kekalahan Jerman dalam Pertempuran Berlin menunjukkan bagaimana Perang Dunia II berakhir di Eropa.

Baca juga: Hubungan Situasi Politik di Uni Soviet dengan Reunifikasi Jerman

Latar belakang

Pada awal 1945, setelah Operasi Bagration yang dilancarkan Uni Soviet di Belarus, Jerman sudah kehilangan wilayahnya, seperti Budapest, Hungaria, Rumania dan Bulgaria. 

Jerman pun diminta menyerah, terlebih lagi Tentara Merah Uni Soviet telah mendapatkan akses ke Polandia dan terus bergerak mendekat ke Berlin.

Pihak Jerman yang dikomandoi Reichsfuhrer-SS Heinrich Himmler pun mencoba melemparkan serangan balik tetapi gagal.

Setelah berhasil menguasai beberapa wilayah kekuasaan Jerman, termasuk Budapest, pada akhir Februari, Tentara Merah berhenti di timur Berlin.

Saat itu, pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, bersikeras melakukan serangan balik dengan tujuan untuk mengamankan wilayah minyak Nagykanizsa.

Akan tetapi, pasukan Jerman sudah terkuras habis tenaganya. Menjelang akhir Maret, pasukan Uni Soviet semakin dekat ke Berlin.

Mengetahui hal itu, persiapan pertahanan di pinggiran Berlin pun dilakukan pada 20 Maret, di bawah komandan Angkatan Darat Vistula, Jenderal Gotthard Heinrici.

Baca juga: Uni Soviet: Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran

Jalannya Pertempuran Berlin

Pada 16 April, pasukan Uni Soviet melanjutkan gerakannya guna menyerbu Berlin dari timur, selatan, dan utara, sehingga lawannya tersebut terkepung.

Selama empat hari, yakni dari 16-19 April, serangan masih dilakukan di titik terluar Berlin, di mana Soviet menerjunkan satu juta tentaranya, yang dilengkapi dengan 20.000 tank dan artileri untuk menerobos masuk ke pusat kota.

Sementara itu, pertahanan Jerman saat itu terbilang sangat lemah, hingga tentara muda yang belum terlatih pun dikerahkan untuk menghalau Uni Soviet.

Kala itu, Berlin hanya dilindungi oleh sekitar 100.000 tentara Jerman, 1.200 tank dan persenjataan lainnya.

Pada 20 April 1945, tepat di hari ulang tahun Hitler, pasukan Soviet menembaki pusat Kota Berlin.

Besaran serangan yang dijatuhkan Soviet saat itu disinyalir jauh lebih besar dibanding pengebom Sekutu di kota tersebut.

Baca juga: Hubungan Situasi Politik di Uni Soviet dengan Reunifikasi Jerman

Sedari awal, Soviet berencana mengepung Berlin terlebih dahulu, sebelum akhirnya mengirim pasukannya masuk dan menduduki pusat kota.

Begitu pasukan Soviet memasuki pusat Kota Berlin, pertempuran berlanjut sebagai pertempuran jalanan, di mana kedua belah pihak berperang dalam pertempuran jarak dekat.

Hitler sempat melakukan beberapa manuver dan memerintahkan anak buahnya untuk membagi pasukan ke dalam beberapa kelompok, guna melawan Uni Soviet di beberapa titik.

Namun, segala upaya yang dilakukan dapat dikatakan gagal. Pada 25 April 1945, terlihat jelas bahwa pertahanan Jerman atas Berlin telah porak-poranda.

Pasalnya, selama pertempuran berlangsung, pasukan Uni Soviet terus bertambah. Dari satu juta tentara pada awal peperangan, bertambah menjadi sekitar 2,3 juta tentara.

Begitu pula dengan kendaraan tempur dan senjatanya, yang terdiri dari 6.250 tank, 7.500 pesawat, 41.600 meriam artileri dan mortis, 3.255 truk, dan 95.383 motor tempur.

Sedangkan kekuatan Jerman hanya sekitar 750.000 pasukan, yang sebagian besar telah kelelahan dan sebagian lain adalah tentara amatir.

Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)

Akhir hidup Hitler dan jatuhnya Berlin

Pada 30 April dini hari, Hitler diberitahu bahwa amunisi pasukan mereka mungkin akan habis pada malam harinya.

Sore harinya, Hitler memilih untuk bunuh diri dan jenazahnya kemudian dibakar tidak jauh dari bunker tempatnya bersembunyi.

Setelah itu, Abdulkhakim Ismailov mengibarkan bendera Uni Soviet di Berlin.

Berlin resmi jatuh ke tangan Uni Soviet pada 2 Mei 1945, yang menandai akhir rezim Nazi Jerman dan berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.

Pertempuran Berlin merupakan peperangan besar terakhir di Eropa selama Perang Dunia II.

Penyerahan Jerman ditandatangani oleh Marsekal Wilhelm Keitel. Setelah itu, Jerman dibagi menjadi dua di bawah empat kekuasaan, yaitu Jerman Timur untuk Uni Soviet dan Jerman Barat milik Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.

 

Referensi:

  • Antill, Peter. (2005). Berlin 1945. Britania Raya: Osprey Publishing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com