Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Glasnost dan Perestroika Menyebabkan Runtuhnya Uni Soviet?

Kompas.com - 17/02/2022, 08:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Uni Soviet merupakan negara adidaya yang menjadi pusat aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin.

Bahkan pada masanya, Uni Soviet memiliki wilayah kekuasaan terbesar di dunia. Namun, kekuasaan itu hanya berlangsung sejak 1947 hingga 1991.

Salah satu penyebab runtuhnya Uni Soviet adalah kemerosotan ekonomi yang terjadi pada 1980-an.

Kemerosotan ekonomi tersebut berdampak negatif terhadap beberapa aspek kehidupan di Uni Soviet.

Sebenarnya, pemimpin terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, sempat mencanangkan kebijakan Glasnost dan Perestroika untuk memperbaiki pemerintahannya.

Namun, dua kebijakan tersebut justru menyebabkan situasi di Uni Soviet semakin tidak stabil dan akhirnya runtuh pada 1991.

Lantas, bagaimana kebijakan Glasnost dan Perestroika bisa menyebabkan runtuhnya Uni Soviet?

Baca juga: Uni Soviet: Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran

Kebijakan Glasnost

Kebijakan Glasnost dilaksanakan sejak 1980-an, saat Mikhail Gorbachev masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet saja.

Kebijakan ini diberlakukan oleh Mikhail Gorbachev sebagai respons atas kemerosotan ekonomi dan politik yang dialami oleh Uni Soviet saat itu.

Dalam bahasa Rusia, Glasnost memiliki makna keterbukaan dan transparansi. Slogan inilah yang kemudian dikumandangkan oleh Mikhail Gorbachev.

Glasnost adalah kebijakan keterbukaan pada semua bidang di institusi pemerintahan Uni Soviet, termasuk kebebasan informasi.

Kebijakan ini dilaksanakan untuk mengurangi korupsi yang dilakukan oleh para pejabat yang memegang tampuk pemerintahan Uni Soviet.

Selain itu, Glasnost juga memiliki tujuan untuk memerangi berbagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemegang kekuasaan di Partai Komunis maupun pemerintahan.

Baca juga: Hubungan Situasi Politik di Uni Soviet dengan Reunifikasi Jerman

Akibat kebijakan ini, media di Uni Soviet pun mulai berani memberitakan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara, baik di bidang ekonomi ataupun politik, yang sebelumnya selalu ditutupi oleh pemerintah.

Selain itu, kebijakan Glasnost berdampak terhadap berkembangnya nasionalisme dan kebebasan bagi masyarakat Uni Soviet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com