Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Tarakan 1942: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampak

Kompas.com - 16/02/2022, 14:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Tarakan adalah peperangan antara Kekaisaran Jepang dan Belanda yang terjadi pada 11-12 Januari 1942.

Pada masa itu, Tarakan, yang masih menjadi bagian Kalimantan Timur, adalah kota penting bagi Belanda karena memiliki 700 sumur minyak, penyulingan minyak, dan lapangan udara.

Karena kekayaan minyak buminya, tidak hanya Belanda yang ingin menguasai Tarakan, tetapi juga Jepang.

Oleh sebab itu, Jepang mulai menyusun rencana untuk merebut Tarakan dari tangan Belanda, yang kemudian berujung pada pertempuran.

Pertempuran Tarakan, yang berlangsung selama dua hari, menewaskan sekitar 300 tentara Belanda dan 255 pasukan Jepang.

Baca juga: Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Latar belakang Perang Tarakan

Sebelum 2012, Tarakan merupakan salah satu wilayah terpencil yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Timur.

Saat ini, Tarakan masuk ke dalam Provinsi Kalimantan Utara. Pada masa penjajahan Belanda, di kota ini ditemukan sebuah sumur minyak yang sangat melimpah, sehingga menarik perhatian pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Oleh sebab itu, Belanda mulai mengakuisisi Tarakan, agar bisa mengakses minyak tersebut sepenuhnya.

Seiring melimpahnya produksi minyak, Belanda khawatir jika sewaktu-waktu Tarakan akan direbut oleh negara lain, terutama setelah Perang Pasifik meletus pada 1941.

Rencana awalnya, Belanda ingin mempertahankan ladang minyak itu bagaimana pun caranya.

Akan tetapi, jika hal tersebut tidak memungkinkan, maka pasukan Belanda akan memilih menghancurkan ladang minyak itu.

Baca juga: Mengapa Maluku Dijuluki The Spicy Island?

Sementara Belanda sedang mencari cara mempertahankan Tarakan, Jepang telah mengincarnya dan berusaha untuk menguasai wilayah tersebut.

Untuk merebut Tarakan, Jepang berencana akan mendarat dari dua sisi timur pulau.

Sisi sayap kanan, yang dipimpin oleh Komando Kolonel Yamamoto, akan mendarat di pantai dekat Sungai Amal. Sementara sayap kiri akan mendarat di Tanjung Batu.

Setelah menyusun rencana, pada 10 Januari 1942, Jepang mulai bergerak menuju Tarakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com