Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Solferino, Pendorong Lahirnya Palang Merah Internasional

Kompas.com - 05/02/2022, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tanggal 24 Juni 1859 terjadi perang hebat antara tentara gabungan Perancis-Sardinia melawan pasukan Austria. Perang ini disebut dengan Pertempuran Solferino.

Dalam perang ini, tentara Perancis dipimpin oleh Napoleon III dan tentara Sardinia (Italia) di bawah pimpinan Victor Emmanuel II.

Sedangkan lawan aliansi Perancis-Sardinia alias pasukan Austria berada di bawah pimpinan Kaisar Franz Joseph I.

Pertempuran Solferino melibatkan hampir 300.000 tentara, menjadikannya perang terbesar abad ke-19 setelah Pertemuran Leipzig (1813).

Dengan kekuatan yang sangat besar, korban yang terluka dan tewas di Perang Solferino tentunya juga banyak.

Pertempuran ini membuat Jean-Henry Dunant dari Swiss menulis bukunya, A Memory of Solferino.

Selain menulis buku, Henry Dunant, yang menyaksikan banyaknya korban di medan perang usai pertempuran, terdorong untuk mendirikan Palang Merah Internasional.

Baca juga: Perang Waterloo, Pertempuran Terakhir Napoleon

Latar belakang

Pertempuran Solferino merupakan pertempuran terakhir dalam Perang Kemerdekaan Italia kedua.

Perang ini terjadi di Solferino, sebuah kota kecil yang ada di Provinsi Lambordi, Italia Utara.

Terjadinya Perang Solferino diawali dengan kemenangan Perancis-Sardinia atas Austria di perang sebelumnya, yakni Perang Magenta.

Setelah kemenangan di Perang Magenta, Kota Milan menjadi terbuka untuk Perancis. Di saat yang sama, orang-orang Italia juga senang karena tentara Austria akhirnya mundur dari wilayah kedudukannya di Adda, Oglio, dan Chiese.

Pada 17 Juni 1859, Raja Victor Emmanuel II tiba di Brescia. Kedatangannya disambut dengan sangat baik oleh rakyat Italia Utara setelah bertahun-tahun tertindas oleh Austria.

Keesokan harinya, Napoleon III masuk ke Italia Utara, yang juga disambut dengan meriah oleh rakyat.

Sayangnya, kebahagiaan rakyat Italia Utara tidak berlangsung sama. Pasalnya, Austria kembali merencanakan serangan.

Austria kembali mempersiapkan tentara kuat mereka di tepi Sungai Mincio, untuk melakukan serangan balik terhadap Perancis-Sardinia.

Baca juga: Perang Cambrai 1917: Penyebab, Pertempuran, dan Akhir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com