Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Joseon: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Penemuan

Kompas.com - 31/12/2021, 15:30 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Kebijakan pertamanya adalah menghapus hak-hak khusus para pejabat dan bangsawan kerajaan untuk mempertahankan tentara swasta.

Hal ini bertujuan untuk menghalangi terjadinya pemberontakan berskala besar. Tindakan Taejong selanjutnya sebagai raja adalah merevisi undang-undang pajak kepemilikan tanah.

Kebijakan ini memungkinkan pendataan tanah yang kemudian menunjang pendapatan negara yang lebih besar.

Raja ketiga Dinasti Joseon ini juga membubarkan Majelis Dopyeong yang merupakan dewan administrasi dari pemerintahan lama yang memegang monopoli kekuasaan istana.

Pasalnya, dewan itu menjadi salah satu penyebab merosotnya Dinasti Goryeo yang akhirnya runtuh.

Sebagai gantinya, Raja Taejong membentuk Uijeongbu (Dewan Negara Joseon) di sisi raja dan istana untuk permasalahan ekonomi dan perpajakan.

Baca juga: Raja Jeongjo, Penguasa Joseon yang Meninggal Misterius

Raje Taejong kemudian mengeluarkan dekrit yang menyatakan semua keputusan disahkan oleh Uijeongbu dan persetujuan raja.

Hal itu kemudian mengakhiri kebiasaan para menteri dan petinggi kerajaan untuk membuat keputusan tanpa persetujuan raja.

Raja Taejong juga mendirikan Lembaga Sinmun, yang berfungsi sebagai pusat pengaduan apabila terjadi perselisihan dengan pemerintah.

Penemuan Dinasti Joseon

Selama periode Joseon, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Salah satu penemuannya adalah Angbuilgu atau jam matahari, yang ditemukan pada masa pemerintahan Raja Sejong (1418-1450) pada abad ke-15.

Jam matahari ini digunakan untuk menceritakan 24 istilah musim matahari, serta menghitung jam dalam sehari dengan menggunakan garis dan kurva untuk menunjukkan waktu dengan batang tipis panjang di tengah.

Raja Sejong juga mengawasi penemuan alat pengukur hujan dan tanda air sebagai cara untuk mengukur dan mencatat curah hujan secara objektif.

Selain itu, Raja Sejong pula yang kemudian membuat alfabet Korea (hangeul) untuk menggantikan hanja atau aksara China tradisional, yang telah digunakan masyarakat Korea selama berabad-abad.

Temuan lainnya adalah Chiljeongsan (tujuh komponen pengatur sistem kalender), Bagan Konstelasi, jam air, kerajinan tangan terutama keramik Joseon,dan ilmu kedokteran juga berkembang pesat.

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di China

Dinasti Joseon runtuh

Pada abad ke-19, terjadi ketegangan antara Dinasti Qing dari China dan Jepang, yang berpuncak pada Perang Tiongkok-Jepang Pertama (1894-1895).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com