Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Joseon: Sejarah, Kehidupan, Raja-raja, dan Penemuan

Kompas.com - 31/12/2021, 15:30 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Joseon adalah dinasti yang pernah berkuasa di Korea antara 1397-1897 dan paling sering diadaptasi dalam film serta drama Korea bertema kerajaan.

Selama berkuasa, dinasti ini menghasilkan penemuan penting yang berpengaruh hingga sekarang, bahkan dapat dikatakan mengubah Korea.

Dinasti Joseon mengalami kemunduran pada akhir abad ke-19 akibat konflik internal kerajaan, pemberotakan, tekanan internasional, dan serangan negara lain.

Setelah lama berdaulat, penguasa Joseon yang bernama Raja Gojong mendirikan Kekaisaran Korea Raya pada 1897.

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di Korea

Sejarah berdirinya

Sejarah Joseon tidak lepas dari Dinasti Goryeo, yang telah berdiri sebelumnya pada awal abad ke-10.

Menjelang akhir abad ke-14, Dinasti Goryeo runtuh seiring dengan terjadinya perang selama bertahun-tahun dan pendudukan Kekaisaran Mongolia.

Selain itu munculnya Dinasti Ming di China mempengaruhi situasi politik di Goryeo, yang pada akhirnya pecah menjadi dua kekuatan politik.

Kelompok pertama adalah Jenderal Yi Seong Gye (didukung oleh Ming) dan kelompok kedua adalah Jenderal Choe (didukung oleh Yuan dari China).

Jenderal Yi Seong Gye memanfaatkan situasi yang sedang kritis untuk mengkudeta sisa-sisa Dinasti Goryeo.

Ia membunuh penguasa Goryeo, Raja U atau Woo, serta menyingkirkan Jeong Mung Ju, seorang pemimpin kelompok yang setia pada Goryeo.

Setelah itu, Dinasti Goryeo runtuh setelah hampir lima abad berkuasa di tanah Korea. Jenderal Yi Seong Gye inilah yang kemudian mendirikan Dinasti Joseon.

Pada masa awal pemerintahanya, Yi Seong Gye atau Raja Taejo dari Joseon, berniat untuk melanjutkan penggunaan nama Goryeo.

Namun, setelah mendapat banyak ancaman, penggunaan nama Goryeo itu diurungkan dan menggantinya dengan nama Joseon.

Raja Yi Seong Gye kemudian memindahkan ibu kota yang mulanya di Kaesong ke Hanyang, atau sekarang dikenal sebagai Seoul.

Baca juga: Raja Cheoljong: Sejarah, Masa Pemerintahan, dan Kisah Tragis

Kehidupan Dinasti Joseon

Raja Taejong atau Yi Bang Won, yang berkuasa antara 1400–1418, melakukan beberapa kebijakan untuk memajukan dinastinya.

Kebijakan pertamanya adalah menghapus hak-hak khusus para pejabat dan bangsawan kerajaan untuk mempertahankan tentara swasta.

Hal ini bertujuan untuk menghalangi terjadinya pemberontakan berskala besar. Tindakan Taejong selanjutnya sebagai raja adalah merevisi undang-undang pajak kepemilikan tanah.

Kebijakan ini memungkinkan pendataan tanah yang kemudian menunjang pendapatan negara yang lebih besar.

Raja ketiga Dinasti Joseon ini juga membubarkan Majelis Dopyeong yang merupakan dewan administrasi dari pemerintahan lama yang memegang monopoli kekuasaan istana.

Pasalnya, dewan itu menjadi salah satu penyebab merosotnya Dinasti Goryeo yang akhirnya runtuh.

Sebagai gantinya, Raja Taejong membentuk Uijeongbu (Dewan Negara Joseon) di sisi raja dan istana untuk permasalahan ekonomi dan perpajakan.

Baca juga: Raja Jeongjo, Penguasa Joseon yang Meninggal Misterius

Raje Taejong kemudian mengeluarkan dekrit yang menyatakan semua keputusan disahkan oleh Uijeongbu dan persetujuan raja.

Hal itu kemudian mengakhiri kebiasaan para menteri dan petinggi kerajaan untuk membuat keputusan tanpa persetujuan raja.

Raja Taejong juga mendirikan Lembaga Sinmun, yang berfungsi sebagai pusat pengaduan apabila terjadi perselisihan dengan pemerintah.

Penemuan Dinasti Joseon

Selama periode Joseon, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Salah satu penemuannya adalah Angbuilgu atau jam matahari, yang ditemukan pada masa pemerintahan Raja Sejong (1418-1450) pada abad ke-15.

Jam matahari ini digunakan untuk menceritakan 24 istilah musim matahari, serta menghitung jam dalam sehari dengan menggunakan garis dan kurva untuk menunjukkan waktu dengan batang tipis panjang di tengah.

Raja Sejong juga mengawasi penemuan alat pengukur hujan dan tanda air sebagai cara untuk mengukur dan mencatat curah hujan secara objektif.

Selain itu, Raja Sejong pula yang kemudian membuat alfabet Korea (hangeul) untuk menggantikan hanja atau aksara China tradisional, yang telah digunakan masyarakat Korea selama berabad-abad.

Temuan lainnya adalah Chiljeongsan (tujuh komponen pengatur sistem kalender), Bagan Konstelasi, jam air, kerajinan tangan terutama keramik Joseon,dan ilmu kedokteran juga berkembang pesat.

Baca juga: Daftar Dinasti yang Pernah Berkuasa di China

Dinasti Joseon runtuh

Pada abad ke-19, terjadi ketegangan antara Dinasti Qing dari China dan Jepang, yang berpuncak pada Perang Tiongkok-Jepang Pertama (1894-1895).

Kedua negara yang konflik tersebut banyak berperang di Semenanjung Korea. Setelah mengalami Restorasi Meiji, Jepang mendapat pasokan senjata dari Barat, dan kemudian masuk ke Korea dan mencoba menguasainya.

Pada 1895, Jepang memenangkan perang, dengan ditandai Perjanjian Shimonoseki, yang menjamin kemerdekaan Korea atas Dinasti Qing.

Hal itu membuat Jepang selangkah lebih dekat untuk mendapatkan hegemoni di Korea.

Mengetahui hal itu, Joseon merasa perlu untuk memperkuat integritas nasional. Akhirnya, pada 1897, Raja Gojong, yang memimpin Joseon sejak 1864, mendeklarasikan berdirinya Kekaisaran Korea Raya.

Dengan berdirinya Kekaisaran Korea Raya dan Raja Gojong mengambil gelar Kaisar untuk menegaskan kemerdekaan Korea, secara teknis masa kekuasaan Dinasti Joseon berakhir.

Namun, pemerintahan raja dan penerusnya baru benar-benar berakhir pada 1910, saat Jepang melakukan aneksasi dan mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Korea Raya.

Baca juga: Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak

Lukisan Raja Jeongjo dari Dinasti Joseon di Benteng Hwaseong, Korea Selatan.Wikimedia Commons Lukisan Raja Jeongjo dari Dinasti Joseon di Benteng Hwaseong, Korea Selatan.

Raja-Raja Joseon

  • Taejo (1392–1398)
  • Jeongjong (1398-1400)
  • Taejong (1400-1418)
  • Sejong (1418-1450)
  • Munjong (1450-1452)
  • Danjong (1452-1455)
  • Sejo (1455-1468)
  • Yejong (1468-1469)
  • Seongjong (1469-1494)
  • Yeonsangun (1494-1506)
  • Jungjong (1506-1544)
  • Injong (1544-1545)
  • Myeongjong (1545-1567)
  • Seonjo (1567-1608)
  • Gwanghaegun (1608-1623)
  • Injo (1623-1649)
  • Hyojong (1649-1659)
  • Hyeonjong (1659-1674)
  • Sukjong (1647-1720)
  • Gyeongjong (1720-1724)
  • Yeongjo (1724-1776)
  • Jeongjo (1776-1800)
  • Sunjo (1800-1834)
  • Heonjong (1834-1849)
  • Cheoljong (1849-1864)
  • Gojong (1864-1897) (1897-1907 di Kekaisaran Korea Raya)
  • Sunjong (1907-1910 di Kekaisaran Korea Raya)

 

Referensi:

  • Seung-Yoon, Yang. (2003). Sejarah Korea Sejak Awal Abad hingga masa Kontemporer. Yogyakarta: UGM Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com