KOMPAS.com - Abu Hurairah adalah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal sebagai periwayat hadis terbanyak.
Berkat ingatan yang luar biasa, ia diakui sebagai cendekiawan Muslim yang meriwayatkan lebih dari 5.000 hadis.
Abu Hurairah masuk Islam pada tahun ke 7 Hijriyah dan setelahnya selalu menyertai Nabi Muhammad SAW.
Nama Abu Hurairah sebenarnya hanya julukan, yang ia dapat karena suka merawat dan memelihara kucing.
Baca juga: Umar bin Abdul Aziz, Sang Khulafaur Rasyidin Kelima
Abu Hurairah lahir pada tahun 603 dengan nama jahiliyah Abdus-Syams, yang berarti hamba matahari. Ia merupakan keturunan kabilah Bani Daus yang berada di Yaman.
Ia telah menjadi anak yatim sejak kecil, tetapi tidak diketahui selebihnya bagaimana kehidupan masa kecilnya.
Abu Hurairah menyatakan masuk Islam melalui Tufail bin Amr, yang telah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Ia menjadi orang pertama masuk Islam dari kalangan Suku Daus setelah Tufail bin Amr menyerukan untuk memeluk Islam.
Setelah masuk Islam, ia lantas hijrah bersama Tufail menuju Madinah untuk menemui Nabi Muhammad SAW.
Selama di Madinah, ia selalu menyertai Nabi Muhammad SAW dan diberi nama Abdurrahman bin Shakhr Al-Azd.
Nama Abu Hurairah sendiri sebenarnya berarti "bapak anak kucing". Julukan ini ia dapat karena suka merawat dan memelihara kucing.
Baca juga: Umar bin Khattab, Sahabat yang Pernah Berniat Membunuh Rasulullah
Abu Hurairah sadar bahwa ia bukan dari golongan sahabat Nabi SAW yang masuk Islam pada periode awal.
Oleh karena itu, Abu Hurairah berusaha untuk belajar dan mengejar ketertinggalan ilmu dari sahabat Nabi Muhammad SAW.
Kelebihan yang dimilikinya adalah ingatan yang kuat dan mampu menghafal dengan mudah. Kelebihan itu lantas dimanfaatkan dengan sangat baik untuk mengingat semua ilmu yang didapatkan dari Nabi Muhammad SAW.
Ilmu itu kemudian dikumpulkan dan dilestarikan oleh Abu Hurairah dalam bentuk hadis.